jpnn.com - JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali memerintahkan penembakan Rudal Exocet ke arah Pulau Gundul, Kepulauan Karimun Jawa, Jawa Tengah, Selasa (10/12).
Perintah tersebut merupakan bagian dari Latihan Operasi Laut Gabungan (Latopslagab) II Tahun 2024 di perairan Kepulauan Karimun Jawa, Jawa Tengah.
BACA JUGA: Kasal TNI Dianugerahi Gelar Adat Datuk Seri Segara Utama Setia Wangsa
Rudal yang ditembakkan merupakan beberapa senjata khususnya, di antaranya rudal Exocet MM-40 Block 3 dan roket RM 70 Grad Marinir.
Demikian dikemukakan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama (Laksma) TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana saat dihubungi di Jakarta, Rabu (11/12).
BACA JUGA: TNI AL Gagalkan Penyelundupan Minyak Kemiri Ilegal ke Malaysia
"Laksamana Ali onboard di atas kapal markas KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992, dan dari kapal itu KSAL memerintahkan penembakan rudal Exocet," ujar Kadispenal.
Rudal Exocet MM-40 Block 3 merupakan persenjataan kapal perang andalan TNI AL.
BACA JUGA: TNI AL Gelar Bakti Sosial di Banyuwangi, Begini Harapan KSAL
Diluncurkan dari KRI Raden Eddy Martadinata-331 ke arah sasaran di Pulau Gundul, yang jaraknya 66,6 kilometer dari KRI REM-331.
Sementara itu roket RM 70 Grad Marinir diluncurkan dari atas geladak KRI Teluk Amboina-503.
"Rudal Exocet MM-40 Block 3 yang diluncurkan dari KRI REM-331 sebagai kapal penembak utama berhasil dengan tepat mengenai sasaran strategis musuh di darat (Pulau Gundul)," kata Laksma TNI I Made Wira.
Dalam rekaman video yang dibagikan Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, KSAL memberikan perintah penembakan rudal.
"Request approved, I say again request approved. Engage Gundul island, over," ucapnya.
Sesaat setelah perintah penembakan diberikan, rudal yang diluncurkan dari KRI REM-331 mendarat tepat di sasaran yang ditandai dengan lembaran kain berwarna merah yang terbentang di salah satu sisi Pulau Gundul yang menghadap ke laut.
"Bravo Zulu untuk seluruh prajurit Jalasena yang terlibat. Semoga semakin profesional, dan memiliki kemampuan tempur yang tinggi. Terus kibarkan bendera kewajiban," kata KSAL kepada jajaran prajuritnya.
Bravo Zulu merupakan kode yang populer bagi kalangan angkatan laut, yang berarti well done atau misi berhasil.
Dalam siaran resmi TNI AL, Asisten Operasi (Asops) KSAL Laksamana Muda TNI Yayan Sofiyan menjelaskan latihan operasi laut gabungan kembali digelar untuk kedua kalinya pada tahun ini untuk menguji seluruh kemampuan rudal.
Keberhasilan latihan penembakan senjata khusus itu berkat persiapan matang yang mencakup survei sasaran oleh tim survei.
Latihan penembakan senjata khusus dalam Latopslagab II Tahun 2024 itu melibatkan 2.000 prajurit TNI AL.
Kapal-kapal perang yang dikerahkan, antara lain KRI REM-331 sebagai kapal penembak utama, KRI I Gusti Ngurah Rai-332 sebagai kapal penembak rudal cadangan dan KRI Abdul Halim Perdanakusuma sebagai kapal pengamanan.
Kemudian, ada juga KRI Frans Kaisiepo-368, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Mandau-621, KRI Layang-635, KRI Ajak-653, KRI Sampari-628, KRI Teluk Banten-516, dan KRI RJW-992 sebagai kapal markas.
Dari unsur udaranya, TNI AL mengerahkan empat helikopter Panther, pesawat angkut CN-235, pesawat nirawak (UAV) ScanEagle, Camcopter S-100, dan drone bomber.
"Latopslagab ini merupakan wujud komitmen TNI AL menjaga kedaulatan negara dan memastikan kesiapan operasi di berbagai lini. Latihan ini merupakan salah satu upaya meningkatkan kesiapsiagaan TNI AL dalam mendukung tugas pokok pertahanan negara," kata Kadispenal. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kopaska TNI AL Harus Bertransformasi untuk Menjawab Ancaman Peperangan Masa Depan
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang