jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menyambut baik keinginan Head of Regional Strategies - Asia Pacific, Member of Executive Committe, World Economic Forum (WEF) Justin Wood agar Presiden Joko Widodo hadir dalam pertemuan tahunan WEF di Davos pada Januari 2019 dan pertemuan tingkat tinggi ASEAN dengan WEF di Hanoi pada September 2018.
Hal tersebut disampaikan Moeldoko dalam pertemuan dengan Justin Wood di Kantor Staf Presiden di Binagraha, Jakarta, Rabu (28/2).
BACA JUGA: Jumlah Honorer K2 Banyak, Jokowi Tidak Mungkin Gegabah
Menurut Justin, kehadiran Presiden Jokowi di WEF Davos 2019 akan memberi kesempatan Indonesia untuk menyampaikan visi dan apa yang tengah dikerjakan oleh pemerintah kepada masyarakat lingkup regional dan global.
Dalam forum ini juga bakal hadir komunitas bisnis global yang memungkinkan mereka untuk berinvestasi di Indonesia.
BACA JUGA: Panggil Menteri, Jokowi Minta Realisasi Rastra Dipercepat
“Penyelenggaraannya memang sangat dekat dengan pemilihan presiden. Tapi jika Presiden hadir, kami akan memberikan tempat yang terhormat. Ada banyak media dan TV, bakal dilihat oleh 50 juta orang di dunia. Sehingga kesempatan ini sangat penting untuk digunakan,” kata Justin.
Dalam pertemuan yang hangat ini, Justin sekaligus juga mengundang Presiden hadir dalam ASEAN Summit–WEF di Hanoi.
BACA JUGA: Oalah, Ternyata Ini Isi Pembicaraan Jokowi dan Ketum PSI
Tema yang akan diangkat adalah soal kewirausahaan berbasis ekonomi digital.
Menurutnya, tema ini sangat pas dengan pertumbuhan perusahaan rintisan berbasis digital seperti Go-Jek, Tokopedia, dan Bukalapak yang terbukti sukses di indonesia.
“Saya lihat presiden sangat berhasrat dan punya perhatian pada digital opportunity,” ungkap Justin.
Menindaklanjuti dua agenda penting tersebut, Kantor Staf Presiden akan membuat tim kecil untuk membahas apa yang akan disampaikan Presiden.
Fokusnya mungkin Nawacita dengan penekanan pada kesehatan, pendidikan, dan membangun dari pinggiran. Ini tentu inspirasi yang bagus untuk negara lain.
“Pendidikan misalnya menjadi perhatian Presiden dan telah menugaskan Kementerian Pendidikan untuk membenahi kurikulum. Agar lulusannya bisa menghadapi tuntutan dunia kerja,” jelas Moeldoko. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KSP Tak Terlibat Pembentukan Relawan Jokowi
Redaktur & Reporter : Ragil