Kualanamu Molor, Investor Malas ke Medan

Rabu, 05 Agustus 2009 – 19:33 WIB

JAKARTA -- Lambannya proyek Bandara Kualanamu, Medan, jelas menjadi salah satu faktor kelambatan pembangunan Kota MedanKetua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi menyebutkan contoh kecil, dimana para pengusaha perhotelan di sekitar bandara Polonia menjadi sulit untuk menambah ketinggian hotelnya karena terbentur ketentuan Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP)

BACA JUGA: Kurs Rupiah Tertinggi dalam 11 Bulan

Dampaknya, penyerapan tenaga kerja sulit dilakukan
Dampak lain, potensi pajak Pemko Medan dari sektor perhotelan menjadi hilang

BACA JUGA: Ditentang Masyarakat, MSM Tunda Operasi



"Pada prinsipnya, Pemko Medan yang dirugikan karena pemda tidak bisa ngasih kerjaan kepada rakyatnya dan pendapatan dari pajak juga hilang
Nah, Pemko Medan yang mestinya terus mendorong ke pemerintah pusat agar Bandara Kualanamu itu cepat diselesaikan," kata Sofyan Wanandi kepada JPNN di Jakarta, Rabu (5/8).

Pria kelahiran Sawahlunto, Sumatera Barat itu menjelaskan, bagi calon investor, masalah infrastruktur di daerah sangat diperhitungkan

BACA JUGA: Pemerintah Tak Gegabah Urus Exxon

Keberadaan jalan tol yang mengbungkan ke Bandara Kualanamu juga sangat menentukan mau tidaknya pemilik modal menamankan investasinya di Medan dan sekitarnya"Jadi, selain bandaranya sendiri, jalan tolnya juga jangan dilupakanBagi pengusaha, jalan tol itu sangat penting," ucapnya.

Lebih lanjut pengusaha yang terlahir dengan nama Lim Bian Koen itu berharap, pemerintah mestinya rajin menyampaikan ke kalangan calon investor mengenai perkembangan pembangunan Bandara KualanmuHarus dipaparkan kapan kiranya pembangunan bandara itu diselesaikanTarget waktu yang sudah dicanangkan juga harus dipenuhiHal ini penting agar calon investor punya perencanaan yang jelas"Setahu saya, dulu targetnya tahun depan selesaiTapi kalau molor-molor terus seperti ini, ya investor keburu melirik daerah lain," kata pria 1939 itu.

Khusus mengenai keluhan para pengusaha perhotelan di sekitar Bandara Polonia, dia berpesan agar sabar saja menungguKalau toh target pembangunan fisiknya akhir 2010 sudah selesai, itu artinya tidak lama lagi, dibanding dengan resiko bila tetap nekad meninggikan hotelnya di area KKOP"Selain membahayakan penerbangan, resiko bisa dipangkas ketinggian hotel ituKalau itu terjadi, kan malah rugi," pesannya.

Di sisi lain, keluhan para pengusaha itu harus didengar pemerintah pusatMestinya, Pemko Medan yang meneruskan aspirasi atau keluhan pengusaha itu ke pemerintah pusat, sebagai dasar bagi perlunya percepatan pemindahan Bandara Polonia ke KualanamuSekali lagi dia mengingatkan, Pemko Medan lah yang akan mendapatkan keuntungan bila di kota itu terus ada proyek-proyek pembangunan, yakni menyerap tenaga kerja untuk menekan angka pengagguran"Kalau ada hotel-hotel besar dan terus ramai, kan pajaknya juga masuk ke Pemko MedanIni yang harus dipahami," kata Sofyan(sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mulai 2012 Harga BBM Beda Antar Daerah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler