Kualitas Udara Jakarta Tetap yang Terburuk di Dunia Meski Ditinggal Mudik Warganya

Minggu, 09 Juni 2019 – 21:09 WIB
Kualitas udara Jakarta masih yang terburuk. Foto: Indopos

jpnn.com, JAKARTA - Kualitas udara Jakarta masih yang terburuk di dunia, kendati ditinggal mudik warganya. Direktur Eksekutif Nasional Walhi Nur Hidayati menyatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan kualitas udara saat H-1 perayaan Idulfitri 1440 Hijriah.

Namun yang menjadi penyebab utama bukan hanya dari gas timbal dari padatnya kendaraan bermotor, sehingga harus dilakukan penelitian apa yang menjadi sebab buruknya kualitas udara di Jakarta.

BACA JUGA: Harga Tiket Bus di Terminal Tanjung Priok Sudah Naik

“Satu hari sebelum Lebaran kalau enggak salah kita menduduki peringkat pertama pada pagi hari ya. Kota yang paling terpolusi di dunia, dari indeks standar kualitas udara,” katanya, Minggu (9/6/2019).

BACA JUGA: Kualitas Udara di Tanah Karo sudah Baik Pascaerupsi Gunung Sinabung

BACA JUGA: Puskesmas Kecamatan Buka 24 Jam Selama Lebaran

Perempuan yang akrab disapa Yaya itu menuturkan, tingginya mobilitas kendaraan di Ibu Kota menjadi salah satu penyebab buruknya kualitas udara di Jakarta.

Namun perlu juga dilihat sumber lainnya yang dapat mengakibatkan buruknya udara di wilayah Ibu Kota.

BACA JUGA: Satpol PP Sita Ratusan Petasan dan Kembang Api

“Misalnya industri dari cerobong asap, industri pabrik-pabrik, lalu juga pembangkit listrik tenaga batu bara yang ada di sekitar Jakarta, itu juga perlu di teliti,” ucap Yaya.

BACA JUGA: KLHK: Indeks Kualitas Udara Kota Jakarta Tidak Buruk

Yaya menilai, Pemprov DKI Jakarta dapat bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk melakukan penelitian dari buruknya kualitas udara di Jakarta.

Sebab, pihaknya menilai, pemerintah kurang melakukan monitoring tehadap kualitas udara khususnya di wilayah Ibu Kota.

Selain itu, Yaya berharap Pemda DKI Jakarta dapat terus melakukan monitoring dengan melakukan pemasangan alat pengecekan udara. “Jadi sebenarnya kualitas udara kita sudah buruk dan masyarakat berhak tahu apa resiko di udara dan apa resiko dampaknya,” harap Yaya. (jpc/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Panen Kritik, Anies Pilih Biasa-Biasa Saja


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler