jpnn.com, JAMBI - Kualitas udara di Kota Jambi kembali memburuk sehingga membuat pemerintah kota mengambil kebijakan untuk mengundurkan jam masuk siswa PAUD, SD, SMP Negeri dan swasta sederajat.
Kebijakan tersebut diambil oleh pemerintah kota itu berdasarkan data Air Quality Monitoring System (AQMS) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi.
BACA JUGA: Ada Paket dari Malaysia Tulisannya Boneka, Ternyata Isinya..
Dari data itu disebutkan kecenderungan kualitas udara pada dini hari hingga pukul 18.00 WIB pada 13 Oktober 2019, berfluktuasi berada di atas baku mutu kategori sangat tidak sehat hingga berbahaya.
Karena itu Juru bicara Kota Jambi Abu Bakar dalam siaran persnya mengatakan, Pemerintah Kota Jambi menginformasikan kepada orang tua siswa untuk hari Senin 14 Oktober 2019, jam masuk sekolah mundur menjadi pukul 08.30 WIB.
BACA JUGA: Kabut Asap Pengaruhi Kinerja Ketepatan Waktu Penerbangan Lion Air
"Selain itu, upacara dan kegiatan olahraga serta kegiatan lainnya yang dilakukan diluar sekolah untuk sementara waktu ditiadakan," ujar Abu Bakar.
Pemerintah kota itu turut mengingatkan dan menganjurkan siswa dan guru agar tetap menggunakan masker selama dalam perjalanan menuju sekolah dan saat melakukan aktivitas di luar ruangan.
BACA JUGA: Upaya Pemerintah Atasi Karhuta Berhasil Hilangkan Asap di Wilayah Perbatasan
Pihak sekolah diminta aktif melakukan pemantauan kondisi udara melalui data realtime AQMS / DLHD Kota Jambi, yang dirilis Dinas Pendidikan dan Humas Pemerintah melalui saluran-saluran komunikasi, seperti sambungan telepon, pesan singkat WhatsApp, media sosial maupun media massa.
Sementara itu, kabut asap kembali menyelimuti Kota Jambi sejak dua hari terakhir. Pada malam dan pagi hari kabut asap yang terjadi di kota itu semakin pekat.
Meski kabut asap di Kota Jambi sempat hilang karena diguyur hujan pada beberapa waktu yang lalu, namun kabut asap tersebut kembali menyelimuti Kota Jambi.
Karena kabut asap yang terjadi di kota itu merupakan asap kiriman dari daerah yang terjadi kebakaran hutan dan lahan. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia