jpnn.com, JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk membukukan kinerja yang sangat memuaskan pada kuartal pertama 2019.
Emiten berkode LPKR itu berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 2,8 triliun.
BACA JUGA: Jual Rumah Sakit di Myanmar, Lippo Karawaci Kantongi Rp 274 Miliar
Angka itu meningkat 12 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018 yang sebesar Rp 2,5 triliun.
Salah satu penyumbang terbesar pendapatan LPKR ialah Siloam Hospitals yang membukukan marketing sales sebesar Rp 623 miliar.
BACA JUGA: Tunjuk Dewan Komisaris, Lippo Karawaci Segera Right Issue
BACA JUGA: Jual Rumah Sakit di Myanmar, Lippo Karawaci Kantongi Rp 274 Miliar
Nominal itu melesat 159 persen dibandingkan kuartal pertama 2018 yang sebesar Rp 241 miliar.
BACA JUGA: Strategi Siloam Tingkatkan Layanan
Siloam Hospitals juga mencatat pertumbuhan pendapatan berulang dengan angka Rp 1,7 triliun.
Jumlah itu naik 18,2 persen dibandingkan kuartal pertama 2018 yang sebesar Rp 1,5 triliun.
Sementara itu, pendapatan dari bisnis mal dan lain-lain naik 1,9 persen menjadi Rp 444 miliar.
Pendapatan bisnis divisi development meningkat sebesar 4,7 persen menjadi Rp 650 miliar secara year on year (yoy).
Angkanya pada kuartal pertama 2019 mencapai Rp 650 miliar alias naik 4,8 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 620 miliar.
Divisi large Scale integrated development menjadi penyumbang terbesar dalam segmen ini dengan pendapatan sebesar Rp 217 miliar pada kuartal pertama 2019 alias meningkat 19,9 persen dari Rp 181 miliar pada 2018.
Sementara itu, divisi urban development LPKR mencatat pendapatan Rp 433 miliar.
Beban usaha LPKR pada kuartal pertama 2019 naik 13 persen secara year on year menjadi Rp 840 miliar.
Hal itu disebabkan pengeluaran yang lebih tinggi di Siloam Hospital seiring ekspansi berkelanjutan dalam jaringan rumah sakit.
Selain itu, juga disebabkan naiknya pengeluaran di segmen mal dan lain-lain karena penambahan karyawan di Lippo Malls Indonesia.
Di sisi lain, EBITDA menjadi Rp 468 miliar dari Rp 470 miliar secara year on year.
Margin EBITDA turun menjadi 17 persen pada kuartal pertama 2019 dibandingkan periode yang sama 2018 yang sebesar 19 persen.
Pada kuartal pertama 2019, LPKR telah memperkuat posisi kas dengan suntikan dana sebesar USD 280 juta melalui advanced subscription oleh pemegang saham pengendali perseroan.
CEO LPKR John Riady mengatakan, pihaknya bersemangat untuk mempercepat rencana transformasi strategis dan berharap hasil kuartal pertama 2019 akan mejadi titik balik dalam sejarah perseroan.
“Program pendanaan komprehensif berjalan dengan baik. Kami telah menyelesaikan tender obligasi dan mulai mengurangi rasio utang dalam neraca,” kata John, Selasa (30/4).
Dalam beberapa bulan mendatang pihaknya berharap dapat menyelesaikan right issue dan melakukan pembayaran berbagai pinjaman bank dan pembelian kembali obligasi secara agresif serta mempercepat penyelesaian proyek-proyek yang ada.
Meskipun hasil kuartal pertama menunjukkan adanya pelambatan pasar properti, pihaknya melihat peluang yang cukup besar untuk perbaikan.
“Kami percaya diri untuk mendapatkan pre-sales yang lebih tinggi seraya bergerak cepat setelah pemilu selesai,” imbuh John. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... HUT 3 Dekade, Hadirkan Ragam Budaya Tanah Air
Redaktur : Tim Redaksi