Tunjuk Dewan Komisaris, Lippo Karawaci Segera Right Issue

Kamis, 18 April 2019 – 15:00 WIB
Ilustrasi Lippo Karawaci. Foto: Lippo Karawaci

jpnn.com, JAKARTA - Para pemegang saham PT Lippo Karawaci Tbk bersepakat untuk melakukan rights issue pada semester pertama 2019 dan menunjuk dewan komisaris dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST).

Emiten berkode LPKR itu sendiri berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 12,5 triliun pada 2018.

BACA JUGA: HUT 3 Dekade, Hadirkan Ragam Budaya Tanah Air

Jumlah itu naik 18 persen dibandingkan perolehan pada 2017 yang mencapai Rp 10,5 triliun.

Sementara itu, earnings before interest, taxes, depreciation and amortization (EBITDA) mencapai Rp 3,1 triliun, sedangkan laba bersih sebesar Rp 695 miliar.

BACA JUGA: Naik 18 Persen, Pendapatan Lippo Karawaci Tembus Rp 12,5 Triliun

Nantinya rights issue sebesar USD 730 juta bertujuan meningkatkan likuiditas dan melanjutkan investasi di proyek-proyek utama.

Harga pelaksanaan hak telah ditetapkan oleh perseroan sebesar Rp 235 per saham. Angka itu merupakan diskon 35,3 persen terhadap harga penutupan perdagangan saham perseroan pada 16 April 2019.

BACA JUGA: Bank Mantap Incar Rp 500 Miliar via Rights Issue

Hasil right issue akan digunakan untuk memperkuat neraca perseroan dan konstruksi bagi proyek-proyek utama yang sedang berjalan, termasuk Meikarta.

Di sisi lain, para pemegang saham juga menyetujui pencalonan anggota dewan komisaris yang baru sebagai bagian dari rencana transformasi strategis perseroan.

Di antaranya, Presiden Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit John Prasetio yang merupakan presiden komisaris Bursa Efek Indonesia, Direktur Eksekutif dan Chairman Lippo Limited Stephen Riady sebagai komisaris, dan pendiri dan CEO Tiga Investments George Raymond Zage III sebagai komisaris.

Ada pula CEO Argyle Street Management dan Direktur Non-Eksekutif CITIC Resources Holdings Kin Chan sebagai komisaris dan pendiri sekaligus mitra senior Roosdiono & Partners Anangga W. Roosdiono sebagai komisaris independen dan ketua Komite Nominasi dan Remunerasi.

“Selain mengawasi pelaksanaan strategi perseroan, kami akan memastikan bahwa LPKR terus melaksanakan praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik dalam prinsip akuntabilitas, transparansi, dan keberlanjutan,” kata John Prasetio, Kamis (18/4).

Sementara itu, CEO LPKR John Riady membeberkan berbagai hal. Di antaranya, divestasi aset terus berjalan sesuai rencana.

LPKR juga telah membuat kemajuan yang signifikan dalam usulan penjualan sahamnya di dua usaha patungan layanan kesehatan di Myanmar.

Yaitu Yoma Siloam Hospital Pun Hlaing Limited dan Pun Hlaing International Hospital Limited kepada OUE Healthcare Limited.

setelah menyelesaikan rights issue, LPKR diharapkan akan menerima perbaikan peringkat surat utang yang positif dari Fitch Ratings dan S&P Global Ratings sehingga akan meningkatkan kemampuan pendanaan perseroan.

“Sejauh ini kami telah membuat kemajuan dalam transformasi strategis perseroan, membangun momentum menuju tujuan untuk menjadi perusahaan Indonesia yang dikelola dengan baik dengan kemampuan yang kuat dalam hal pelaksanaan dan penyelesaian proyek,” kata John Riady. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MNC Bank Tambah Modal Rp 2,5 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler