Kuartal Keempat, Penjualan Lippo Karawaci Naik 132,6%

Selasa, 21 Januari 2020 – 10:13 WIB
Hunian Axia garapan Lippo Karawaci. Foto: Lippo Karawaci

jpnn.com, JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berhasil meningkatkan penjualan berbagai produk properti di bawah kendalinya. Kinerja positif ini mengindikasikan berbagai strategi bisnis yang dijalankan perusahaan, berhasil dieksekusi dengan baik.

CEO Lippo Karawaci John Riady menyebutkan, di 2019, LPKR berhasil melakukan penjualan sebanyak Rp 1,85 triliun. Realisasi penjualan tersebut lebih besar 23% dari target penjualan yang dicanangkan yaitu sebesar Rp 1,5 triliun.

BACA JUGA: Lippo Karawaci Luncurkan Obligasi 5 Tahun Senilai USD 325 Juta

Penjualan LPKR di kuartal keempat sebesar Rp 707 miliar naik sebesar 132,6 persen dari penjualan di kuartal kedua sebesar Rp 304 miliar. Hal ini mencerminkan momentum bisnis LPKR yang semakin menguat dan juga overall demand pembeli yang juga semakin kuat.

John Riady menjelaskan, strategi bisnis yang jitu dikombinasikan dengan terus menguatnya permintaan di sektor properti memberikan sinyal positif bagi kinerja perusahaan di 2020.

BACA JUGA: CEO LPKR Optimistis Sejumlah Rencana Bisnis Perusahaan dapat Diwujudkan

“Kami optimistis permintaan sektor properti akan tetap kuat di tahun 2020. Kami akan melanjutkan kinerja positif dari strategi bisnis kami untuk terus memanfaatkan momentum baik ini untuk meningkatkan penjualan,” ucap John dalam keterangan resminya, Selasa (21/1).

John menjelaskan, peningkatan penjualan didorong oleh penjualan inventaris saat ini dan percepatan proses konstruksi berbagai properti baru yang sedang dibangun. Diketahui, LPKR saat ini mengerjakan sejumlah proyek properti di daerah.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Panas Dingin Nasib Honorer K2 Hingga Penolakan Omnibus Law

“Proyek tersebut diminati oleh pasar dan ditargetkan selesai tepat waktu untuk kemudian diserahkan ke konsumen,” ujarnya.

Perseroan optimistis terhadap permintaan di pasar properti akan terdorong oleh faktor pemulihan ekonomi dan kebijakan pemerintah tahun depan. Dari sisi pemerintah, yang mendorong demand properti di antaranya program rumah bersubsidi. Program ini sudah masuk APBN.

Sesuai rencana, Lippo Karawaci akan meluncurkan sejumlah landed residential product di Karawaci guna mengejar target marketing sales tahun depan. Di sisi lain, perseroan juga melanjutkan proyek-proyek yang tengah berjalan, seperti Holland Village, Millennium Village, Embarcadero, Lippo Office Thamrin, dan Holland Village Manado.

LPKR memastikan, anggaran proyek Meikarta yang digarap Lippo Cikarang juga tersedia, yakni USD 180 juta. Dana itu berasal dari hasil penggalangan dana melalui rights issue (penerbitan saham baru untuk menambah modal) tahun ini.

Perseroan telah berhasil menggalang dana senilai total USD 808 juta, yang berasal dari penawaran umum terbatas USD 788 juta dan divestasi aset di Myanmar USD 20 juta.

Dijelaskan, di sektor apartemen penjualan juga terus tumbuh positif. Tren positif penjualan apartemen Lippo Karawaci menunjukkan bahwa pasar properti Indonesia masih menarik didorong oleh semakin kuatnya daya beli populasi masyarakat berpendapatan menengah.

Tren penjualan ini membuktikan daya tarik pasar ritel Indonesia yang didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat, kelas menengah yang bertumbuh pesat, serta demografi penduduk berusia muda dimana lebih dari separuh populasi berusia di bawah 30 tahun.

Lippo Karawaci merupakan salah satu perusahaan properti terbesar yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan total aset USD 4 miliar per September 2019, dan kapitalisasi pasar USD 1,2 miliar per 31 Oktober 2019.

Selain mengembangkan enam proyek properti yang sedang berjalan, perseroan mengelola 51 mal dengan gross floor area 3,4 juta m2, serta jaringan 36 RS yang difasilitasi 3.666 unit tempat tidur.

Lippo Karawaci memiliki cadangan lahan (landbank) yang terdiversifikasi dengan izin pengembangan lebih dari 8.000 ha. Lahan seluas 1.461 ha yang tersebar di Indonesia menyediakan keperluan pengembangan di kemudian hari untuk jangka waktu lebih dari 15 tahun. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler