Kuartal Pertama 2019, Pendapatan Tunai iCar Asia Naik 25 Persen

Jumat, 26 April 2019 – 23:25 WIB
CEO iCar Asia Limited, Hamish Stone: Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - iCar Asia Limited Group salah satu marketplace portal jual beli mobil melaporkan kinerja kuartal 1 2019. Hasilnya, penerimaan uang tercatat AUD 3,8 juta naik 25 persen dibandingkan kuartal 4 2018.

Kenaikan ini didorong pembaruan akun yang kuat di Thailand dan koleksi (pengumpulan pendapatan usaha) yang lebih tinggi dari bisnis classified di Indonesia, yang memperkenalkan langganan berbayar sejak September tahun lalu.

BACA JUGA: Pendapatan Tunai iCar Asia Naik 25 Persen

Grup ini juga mencetak AUD 2,6 juta dalam pendapatan yang non-diaudit untuk kuartal pertama, meningkat 30 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

CEO iCar Asia Limited, Hamish Stone mengatakan, peada kuartal 1 2019 menunjukkan awal yang kuat untuk iCar Asia akan mencapai titik impas EBITDA. Malaysia dan Thailand sama-sama EBITDA dan cash flow positif di Q1 2019, didukung Indonesia yang hampir mengurangi separuh kerugian EBITDA.

BACA JUGA: Kinerja Baik 2018, Pendapatan iCar Asia Limited Naik 27 Persen

"Dengan biaya perusahaan yang tetap ini adalah tonggak yang perlu kami capai di jalan menuju titik impas. Kinerja pada kuartal 1 2019 sangat menggembirakan dan menjadikan dasar yang kuat bagi kami untuk melanjutkan momentum hingga akhir tahun ini,” kata Hamish dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (24/4).

Adapun kas operasional bersih meningkat 20 persen dibandingkan kuartal 4 2018. Pertumbuhan penerimaan kas dan pengeluaran yang stabil menyebabkan penurunan triwulan pada biaya operasional cash flow bersih menjadi AUD 2 juta.

Hamish menyebut, kuartal keempat berturut-turut pengeluaran cash flow neto yang terus mengalami perbaikan. Capaian tersebut didorong iCar Asia di Malaysia dan Thailand yang sekarang menjadi kontributor kas positif.

Sementara Indonesia mengurangi separuh pengeluaran cash flow bersihnya karena pertumbuhan penerimaan kas berdasarkan biaya pengeluaran yang stabil dan biaya perusahaan tetap stabil dibandingkan Q1 2018.

"Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut sampai 2019 yang menghasilkan konsitensi pengurangan kas operasi bersih seiring dengan berkembangnya Perusahaan menuju ke titik impas," tambahnya.

Perusahaan menutup kuartal 1 2019 dengan AUD 7,3 juta dalam bentuk tunai dan setara kas. Perusahaan juga memiliki akses bersyarat ke dana tambahan hingga AUD 16,5 juta yang terdiri atas fasilitas utang AUD 5 juta dan hasil opsi saham sebesar AUD 11,5 juta tergantung pada harga saham yang berlaku pada atau sebelum tanggal kedaluwarsa.

Sedangkan di Indonesia memiliki kemajuan pesat dalam strategi monetisasi mobil bekas. Akun berlangganan terus meningkat dari mobil bekas sehingga menghasilkan 12 persen lebih banyak akun pada Maret 2019 dibandingkan Desember 2018.(mg9/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler