Pendapatan Tunai iCar Asia Naik 25 Persen

Kamis, 25 April 2019 – 15:50 WIB
CEO iCar Asia Limited, Hamish Stone. Foto : 1st

jpnn.com - iCar Asia Limited Group salah satu marketplace portal jual beli mobil melaporkan kinerja kuartal 1 2019.

Hasilnya, penerimaan uang tercatat 3,8 juta dolar Australia naik 25 persen dibandingkan kuartal 4 2018.

BACA JUGA: Kinerja Baik 2018, Pendapatan iCar Asia Limited Naik 27 Persen

Kenaikan ini didorong pembaruan akun yang kuat di Thailand dan koleksi (pengumpulan pendapatan usaha) yang lebih tinggi dari bisnis classified di Indonesia, yang memperkenalkan langganan berbayar sejak September tahun lalu.

Dari pendapatan, grup ini juga mencetak 2,6 juta dolar Australia dalam pendapatan yang non-diaudit untuk kuartal pertama, meningkat 30 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

BACA JUGA: Dapat Suntikan Dana Rp 4,2 Triliun, Lalamove Kian Agresif di Bisnis Pengiriman Logistik

CEO iCar Asia Limited, Hamish Stone mengatakan, pada kuartal 1 2019 menunjukkan awal yang kuat untuk iCar Asia akan mencapai titik impas EBITDA.

Malaysia dan Thailand sama-sama EBITDA dan cash flow positif di kuartal 1 2019, didukung Indonesia yang hampir mengurangi separuh kerugian EBITDA.

BACA JUGA: Daihatsu Betah jadi Merek Mobil Terlaris Kedua Selama 10 tahun

"Dengan biaya perusahaan yang tetap ini adalah tonggak yang perlu kami capai di jalan menuju titik impas. Kinerja pada kuartal 1 2019 sangat menggembirakan dan menjadikan dasar yang kuat bagi kami untuk melanjutkan momentum hingga akhir tahun ini,” kata Hamish dalam keterangan tertulisnya Kamis (25/4).

Adapun kas operasional bersih meningkat 20 persen dibandingkan kuartal 4 2018. Pertumbuhan penerimaan kas dan pengeluaran yang stabil menyebabkan penurunan triwulan pada biaya operasional cash flow bersih menjadi 2 juta dolar Australia.

Hamish menyebut, kuartal keempat berturut-turut pengeluaran cash flow netto yang terus mengalami perbaikan. Capaian tersebut didorong iCar Asia di Malaysia dan Thailand yang sekarang menjadi kontributor kas positif.

Sementara Indonesia mengurangi separuh pengeluaran cash flow bersihnya karena pertumbuhan penerimaan kas berdasarkan biaya pengeluaran yang stabil dan biaya perusahaan tetap stabil dibandingkan kuartal 1 2018.

"Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut sampai 2019 yang menghasilkan konsitensi pengurangan kas operasi bersih seiring dengan berkembangnya perusahaan menuju ke titik impas," pungkasnya. (mg9/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... BMW Tersenyum Sepanjang 2018


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler