Kubu Ical Klaim Golkar tak Akan Tumbang

Minggu, 21 Desember 2014 – 07:55 WIB
Bambang Soesatyo. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Bendahara Umum Partai Golkar versi Munas Bali, Bambang Soesatyo curiga dengan survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI). LSI menyebut Beringin akan terpuruk dan terancam menjadi partai gurem kalau penyelesaian pertikaian tidak melalui islah.

"Kami tidak mau menuduh survei itu pesanan atau bukan. Tapi saya curiga kok survei itu lebih menekankan pada islah, bukan kepada penyelesaian hukum di pengadilan biar terbuka semua. Mana munas yang memenuhi aturan dan mendapat dukungan DPD I dan DPD II se-Indonesia? Mana munas yang seada-adanya," ujar Bamsoet dilansir Rakyat Merdeka Online (Grup JPNN.com), Minggu (21/12).

BACA JUGA: KPK Hanya Tangani Milik Foke

Dalam survei yang dirilis dua hari lalu, LSI mengklaim elektabilitas Golkar sangat rendah bila konflik dibiarkan berlarut-larut. Golkar hanya 'kapal karam' jika kubu Agung dan Ical tak jua islah. Kesimpulan demikian, sebut Bamsoet, hanya bisa-bisanya LSI.

"Kami santai dan tidak gentar. Percayalah, Beringin tidak akan tumbang mesti diserang dari delapan penjuru angin. Akarnya terlampau kuat dan sudah teruji," katanya.

BACA JUGA: Anggap Aneh Survei yang Sebut Golkar Terpuruk Kalau Tak Islah

Menurut Bamsoet, yang terjadi pada Golkar saat ini belum ada apa-apanya dibanding saat awal reformasi. Ketika itu banyak kantor Golkar dibakar, para kader diburu bahkan ditelanjangi, dihina dan dicaci maki. Demo tak henti-henti di mana-mana menuntut pembubaran Partai Golkar. Namun Golkar tidak terpuruk bahkan ketika itu Golkar malah berhasil memenangkan pemilu.  

"Jadi, kalau ada yang bilang Golkar bakal karam kalau tidak segera islah, menurut saya itu hanya upaya menakut-nakuti. Saya tidak tahu maksudnya apa mengingat Pemilu masih lima tahun lagi. Orang Betawi bilang, Belanda masih jauh," imbuhnya.

BACA JUGA: Garuda Indonesia Belum Mengudara ke Ternate

Sebenarnya, kata dia, masalah utama di Golkar saat ini tidak berat. Hanya soal perbedaan ambisi di antara para elitnya saja. Sementara di akar rumput diyakini Bamsoet tidak terpengaruh sama sekali. Publik bahkan menilai, terbelah duanya Golkar saat ini karena ada elit di kubu Agung Laksono yang masih bermimpi jadi menteri di Kabinet Kerja. Terbukti, kubu Agung hasil Munas Ancol begitu ngotot dengan argumentasi yang kadang terdengar lucu, agar Golkar kembali menjadi pendukung pemerintah dan keluar dari KMP.

"Sementara kubu lainnya bersikukuh agar Golkar tetap di luar pemerintahan dan menjadi penyeimbang. Para elit kubu ini lebih berpikir jauh ke depan dan tidak perduli dengan kursi menteri. Mereka meyakini, dengan di luar pemerintahan, Golkar justru lebih memiliki masa depan seperti jalan yang pernah ditempuh PDIP saat menjadi oposisi selama 10 tahun," tandasnya.(dem/rmol/jpnn)

 

 

 

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... PPP Romy Tawarkan Sekjen ke PPP Djan Faridz


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler