jpnn.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) menilai kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno miskin gagasan karena menggunakan pola politik fitnah yang sudah dilakukan pada Pilpres 2014.
Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto mengatakan, semua fitnah yang ditujukan kepada Jokowi maupun Ma'ruf sebenarnya sudah menjadi isu masa lalu.
BACA JUGA: Dukungan Para Ibu Bawa Energi Positif untuk Jokowi - Maruf
Sama seperti beredarnya foto silaturahmi Prabowo - Sandi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang diklaim secara sepihak sebagai pemberian dukungan
"Kesemuanya manipulatif dan praktik politik daur ulang. Dari isu, fitnah yang dipakai dan ditujukan ke Pak Jokowi, substansinya tidak beda jauh dengan Tabloid Obor Rakyat sebagai induk senangnya serangan fitnah," kata Hasto dalam keterangan yang diterima, Jumat (1/2).
BACA JUGA: Debat Pertama Koalisi 01 Happy, Kedua Jokowi Harus Lebih Keren Lagi
Hasto meyakini, serangan fitnah yang kerap dilancarkan kubu Prabowo - Sandi tidak akan bisa memperdaya masyarakat.
Sekjen PDI Perjuangan ini meyakini masyarakat sudah cerdas dan tidak akan jatuh di lubang yang sama.
BACA JUGA: Debat Capres: Hasto Yakin Jokowi Menang Telak Lagi
"Mereka tidak berkaca dari kegagalan Obor Rakyat 2014. Menjadi calon bupati saja harus kedepankan prestasi dan rekam jejak yang baik, rekam jejak keluarga, prestasi dalam karir apakah mulus atau diberhentikan di tengah jalan, retorika atau kerja, visi misinya dan lain-lain. Apalagi menjadi presiden," jelas dia.
Justru, Hasto menganggap, serangan fitnah yang dilontarkan kubu Prabowo - Sandi membuat elektabilitas petahana semakin membaik.
Hasto melihat elektabilitas Prabowo - Sandi selalu berada pada kisaran 25,4 persen sampai 34,6 persen atau ketinggalan 22 persen di bawah Jokowi - Maruf Amin.
Meski demikian, Hasto mengharapkan sisa waktu kampanye dapat diisi dengan kontestasi gagasan.
Hal-hal terkait kebijakan fiskal, energi, pangan, peningkatan SDM, akselerasi penguasaan teknologi, kebijakan industri manufaktur dan lainnya menjadi pembahasan Prabowo - Sandi.
"Program kesehatan dan road map menjadi bangsa pelopor seharusnya dapat menjadi isu yang jauh lebih menarik untuk disampaikan ke publik, daripada memproduksi konten serangan negatif, ataupun politik daur ulang dengan memanipulasi dukungan tokoh," tandas Hasto. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Jokowi Tuh Paling Mengerti Masalah Emak - Emak Saat Ini
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga