jpnn.com - JAKARTA - Perolehan suara Joko Widodo-Jusuf Kalla diklaim menggunguli Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK Tjahjo Kumolo, mengatakan bahwa selisih suara itu mencapai 8 juta lebih, untuk keunggulan pasangan yang diusung PDIP, Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI, itu.
"Dari tabulasi suara berdasarkan masukan masing-masing provinsi yang kami monitor, mulai tim internal kami, lembaga survei indepdenen, TPS, kota, kabupaten, provinsi, kita cermati beberapa ralawan yang kawal tabulasi di KPU bedanya antara nomor 1 dan 2 adalah 8.381.444 suara," kata Tjahjo di Markas Tim Pemenangan Jokowi-JK, Minggu (20/7).
BACA JUGA: Ketua Timses Jokowi-JK Yakin KPU Konsisten Pada Jadwal Pilpres
Tjahjo juga mengapresiasi Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu yang bermain fair. Sebab, sampai saat ini seluruh warga negara bisa mengakses soal data-data pilpres.
"Ini memang tekad keterbukaan KPU dan Bawaslu untuk bermain fair, sebagai penyelenggara yang bertanggung jawab. Tim nomor 2 hormat dan terima kasih kepada KPU dan Bawaslu," ungkap Tjahjo.
BACA JUGA: 71 Persen Kecelakaan Mudik Melibatkan Sepeda Motor
Dia pun mengucapkan terima kasih kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang selalu menginstruksikan TNI dan Polri netral dalam mengamankan pilpres. "Kita akan tunggu tanggal 22, catat sejarah pilpres yang demokratis," katanya.
Di sisi lain, Tjahjo juga menyatakan bahwa pihaknya sudah mengajukan beberapa surat keberatan kepada KPU. Salah satunya soal banyaknya pemilih di luar negeri yang tak bisa mencoblos. "Kami ajukan surat keberatan kepada KPU terkait keberhasilan KPU meningkatkan hak pilih, tapi sayang di luar negeri banyak warga kita yang tak bisa memberikan hak suara karena terkendala teknis," ujarnya. (boy/jpnn)
BACA JUGA: Jokowi-JK Unggul 9,4 Persen di Bengkulu
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak Pemilih di Kalsel Coblos Prabowo dan Jokowi Sekaligus
Redaktur : Tim Redaksi