Kubu Jokowi Minta Kasus Bendera Tauhid Tak Dibesar-besarkan

Rabu, 24 Oktober 2018 – 17:41 WIB
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) meminta kasus pembakaran bendera bertuliskan aksara tauhid tidak dibesar-besarkan.

Menggoreng peristiwa itu untuk komoditas politik dianggap bisa memperkeruh suasana dalam berbangsa.

BACA JUGA: Masyarakat Diminta Tenang Sikapi Kasus Pembakaran Bendera

"Oleh karena itu, mohon kepada semua pihak untuk tidak menggoreng atau mengkapitalisasi isu ini menjadi alat politik untuk kepentingan kelompok semata," kata Wakil TKN Abdul Kadir Karding, Rabu (24/10).

Karding melihat, polemik pembakaran bendera tersebut akan berdampak serius jika ditangani dan dikelola secara salah.

BACA JUGA: Masyarakat Jangan Terprovokasi Insiden Bendera Tauhid

Dampaknya, menurut Karding, bisa memecah kelompok masyarakat, terutama bila narasi yang dibangun berdasarkan isu agama.

"Persatuan dan kesatuan menjadi tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, harus kita jaga bersama pula," kata dia.

BACA JUGA: GP Ansor Ungkap Fakta Mengejutkan soal Bendera HTI

Karding menegaskan, bendera yang dibakar oknum anggota Banser itu adalah bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Karding menganggap pembakaran itu hal yang wajat sebab HTI organisasi yang ingin menggantikan Pancasila.

"Oleh karena itu, langkah atau sikap yang perlu diambil adalah mengajak masyarakat untuk tidak mudah terpancing. Memberi penjelasan duduk masalah sebenarnya dan menyerahkan kasus ini pada hukum," pungkas Karding. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Cari Pembuat Video Pembakaran Bendera Tauhid


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler