Kubu Mega Terus Lacak Kecurangan

Senin, 20 Juli 2009 – 09:31 WIB

JAKARTA
- Kubu Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto (Mega-Pro) tidak terpengaruh dengan manuver Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang memanfaatkan momentum peledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton untuk menyerang kelompok yang kecewa dengan pemilihan presiden (pilpres)Mereka terus menabulasi berbagai temuan yang mengindikasikan kecurangan pilpres.

"Kami jalan terus," kata Sekretaris II Tim Kampanye Nasional Mega-Pro Hasto Kristiyanto di kantornya di Jalan Cik Di Tiro, Menteng, Senin (20/7)

BACA JUGA: SBY-Boediono Menang di 27 Provinsi

Hasto menyebut, Jumat malam lalu wakil tim Mega-Pro dan Jusuf Kalla (JK)-Wiranto malah berkonsolidasi di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Selatan.

Dari kubu Mega-Pro, hadir Gayus Lumbuun dan Hasto
Sedangkan tim JK-Wiranto diwakili Fahmi Idris dan Rully Chaerul Azwar

BACA JUGA: Tabulasi Nongol, KPU Takut Digugat

?Sejauh ini, tim JK-Wiranto sudah menemukan NIK (nomor induk kependudukan, Red) ganda sebanyak 22 juta di daftar pemilih tetap (DPT, Red)
Ada juga nama pemilih dan NIK sama di atas 10 juta

BACA JUGA: PKS Dukung SBY Perkuat Sistem Presidensial

Data tim kami juga nggak jauh beda,? tutur anggota Komisi VI DPR itu.

Menurut Hasto, pernyataan SBY yang mengaitkan pengeboman dengan pilpres tanpa penyelidikan bisa memicu blunder yang membahayakan stabilitas politik dalam negeri"Tapi, karena itu persoalan serius, kami agak menahan diri," cetusnya.Ketua DPP PDIP Sonny Keraf mengatakan bahwa SBY terkesan sekadar mencari kambing hitam atas lemahnya kinerja Badan Intelijen Negara (BIN)Dia menegaskan, semua dugaan pelanggaran dan kecurangan, termasuk penghilangan hak pilih rakyat dalam DPT, selalu diselesaikan melalui jalur hukum?Tak pernah sedikit pun ada niat untuk melakukan cara-cara anarkistis,? tegas wakil ketua Komisi VII DPR itu.

Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menjelaskan, SBY sama sekali tidak bermaksud memolitisasi pengeboman yang memakan korban sembilan orang tersebut"Pernyataan SBY itu lebih merefleksikan kemarahan kepada terorisme yang memiliki daya destruksi (merusak, Red) amat besar tersebut," papar dia

Menurut Anas, kerja keras selama bertahun-tahun menjadi rusak karena perilaku ?tak waras? teroris"Wajar SBY marahSemua orang pasti merasakan hal samaMaka, itu harus segera diusut setuntas-tuntasnya," tegas mantan Ketum PB HMI tersebut(pri/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawaslu Hentikan Kasus Teleconference SBY


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler