Kubu Prabowo Eksploitasi Isu IMF demi Tutupi Dusta Ratna?

Jumat, 12 Oktober 2018 – 23:12 WIB
Ratna Sarumpaet. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Adi Prayitno menilai, besarnya anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk membiayai pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali, 8-14 Oktober, merupakan isu yang cukup seksi. Bahkan cukup seksi untuk bersaing dengan isu dusta Ratna Sarumpaet.

Karena itu, sangat wajar menjadi sorotan kubu pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno beberapa hari terakhir.

BACA JUGA: Awas, Isu Ini Bisa Jadi Jebakan Baru buat Kubu Prabowo

"Saya kira itu isu seksi, bisa memalingkan wajah publik yang saat ini masih fokus ke kasus hoaks Ratna Sarumpaet," ujar Adi kepada JPNN, Jumat (12/10).

Menurut pengajar di Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta ini, ada beberapa penyebab mengapa isu tersebut cukup seksi. Pertama, angka yang dikeluarkan pemerintah sangat besar, mencapai hingga Rp 810 miliar.

BACA JUGA: Penangguhan Ditolak, Ratna Sarumpaet Tetap di Balik Jeruji

Kedua, biaya dikeluarkan begitu besar saat Indonesia sedang mengalami kesulitan ekonomi, imbas dari memburuknya perekonomian global.

Ketiga, biaya yang begitu besar juga dikeluarkan saat Indonesia membutuhkan anggaran besar untuk menangani pemulihan gempa di Lombok, serta gempa dan tsunami yang melanda Palu, Donggala serta sejumlah daerah lain di Sulawesi Tengah.

BACA JUGA: Apa Peran Bu Nanik dalam Kasus Ratna Sarumpaet?

"Intinya, anggaran berlimpah untuk pertemuan tahunan IMF-World Bank itu dianggap tak sensitif ke persoalan bangsa saat ini," ucap Adi.

Belum lagi, kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini kemudian, anggaran acara IMF-World Bank tersebut akan selalu dikaitkan dengan utang luar negeri yang terus membengkak.

"Saya kira memang cukup seksi isu ini. Sepertinya kubu Prabowo akan berusaha terus untuk membalikkan isu hoaks Ratna ke isu lain," pungkas Adi.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies Baswedan Bakal Diperiksa dalam Kasus Ratna Sarumpaet?


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler