jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo – Sandiaga (BPN Prabowo-Sandiaga) Dahnil Anzar Simanjuntak tidak menampik fakta ada saran dari berbagai pihak agar kontestan Pemilu 2019 menggelar rekonsiliasi.
Namun, dia menilai tidak terdapat urgensi untuk menggelar rekonsiliasi antara kontestan Pemilu 2029.
BACA JUGA: Prabowo kan Sudah Biasa Kalah Pilpres, kok Ngotot Merasa Menang?
"Rekonsiliasi itu dilakukan kalau ada konflik. Memang sekarang ada konflik? Kan, enggak ada," kata Dahnil, Senin (22/4).
BACA JUGA: Prabowo kan Sudah Biasa Kalah Pilpres, kok Ngotot Merasa Menang?
BACA JUGA: KPU Bantah Tudingan Bambang Widjojanto: Di KPPS Ada 810 Ribu Orang, Bagaimana Berbuat Curang
Dia menyebut kontestan Pemilu 2019 tidak terlibat konflik yang berujung bentrokan fisik.
Menurut dia, antara kontestan Pemilu 2019 hanya terdapat perbedaan pendapat.
BACA JUGA: DPR Terima Pengaduan WNI soal Surat Suara Tercoblos di Malaysia
“Jadi, justru cara berpikirnya yang harusnya diperbaiki. Kalau ada konflik, baru ada rekonsiliasi. Ini enggak ada konflik sama sekali. Yang muncul adalah perdebatan biasa saja antara perbedaan hasil yang muncul. Itu biasa saja dalam setiap kompetisi," ucap dia.
Selain itu, kata Dahnil, BPN Prabowo-Sandiaga tengah fokus memantau formulir C1 untuk meminimalikan kecurangan proses penghitungan suara.
"Fokus BPN mengawal C1 dan kami sedang mengumpulkan banyak sekali fakta (kecurangan) terstruktur, sistematis, dan masif," ujar Dahnil. (mg10/jpnn)
Simak video pilihan hari ini :
BACA ARTIKEL LAINNYA... Data KPU, 54 Petugas KPPS Meninggal Dunia, 32 Lainnya Sakit
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan