jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Aziz tidak terima dengan tudingan pihak tertentu yang menyebutkan KPU melakukan kecurangan secara terstruktur, masif, dan sistematis.
Menurut dia, tudingan itu tidak berdasar sama sekali. Contohnya saat pihak tertentu menuding kecurangan secara sistematis. Dia menyebut jajaran KPU level bawah berasal dari kalangan masyarakat yang beragam.
BACA JUGA: DPR Terima Pengaduan WNI soal Surat Suara Tercoblos di Malaysia
"Bagaimana curang, orang jajaran di KPPS itu ada 810 ribu. Tidak mungkin itu bisa melakukan kecurangan secara sistematis oleh KPU RI, enggak mungkin," kata Viryan kepada wartawan, Senin (22/4) ini.
BACA JUGA: Kotak Suara Dibawa ke Hotel, Digeruduk Massa, Buka Pintunya!
BACA JUGA: Sejujurnya ini Pemilu Paling Rumit : Warga Tak Banyak Kenal Caleg
Viryan mengatakan, KPU mengedepankan transparansi selama proses Pemilu 2019. Saat proses penghitungan suara, KPU mengundang saksi-saksi dari semua kontestan Pemilu 2019.
"Iya, di bawah itu, dihitung manual tingkat kecamatan, saksi, peserta, semuanya kami undang. Termasuk ada pengawas," ungkap dia.
BACA JUGA: Data KPU, 54 Petugas KPPS Meninggal Dunia, 32 Lainnya Sakit
Selain itu, kata dia, KPU membuka diri terhadap kritik. Bahkan, dalam Pemilu 2019 ini, KPU membuka layanan buat call center atas kelalaian selama penyelenggaraan Pemilu 2019.
"Jadi, KPU sejak awal berupaya terus transaparan. Namun, transparan KPU ini memang pada beberapa waktu dilihat sejumlah kalangan berbeda," pungkas dia.
BACA JUGA: Mau Persoalkan Hasil Pemilu 2019 ke PBB? Ini Kata Prof Mahfud
Sebelumnya, mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto menilai buruk proses Pemilu 2019. Sebab, kecurangan mewarnai proses demokrasi lima tahunan ini dari mulai masa persiapan, pencoblosan, hingga penghitungan suara.
"Pemilu kali ini disebut sebagai pemilu terburuk setelah reformasi," kata Bambang ditemui di Jakarta Selatan, Minggu (21/4). (mg10/jpnn)
Simak Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua KPPS di Malang Tusuk Perut Sendiri
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan