jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, Taufan Rahmadi mengungkap masih banyak korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) belum menerima bantuan sebesar Rp 25-50 juta untuk membangun kembali rumah mereka, sebagaimana pernah dijanjikan Presiden Joko Widodo.
Menurut Taufan, penyebabnya prosedur di lapangan masih tetap menyulitkan. "Khususnya terkait bantuan Rp 50 juta bagi penggantian rumah. Cukup sudah segala hal dengan prosedur yang ribet, berikan mereka (korban gempa) kenyataan agar penderitaan bisa berkurang," ujar Taufan di Jakarta.
BACA JUGA: Gaya Kampanye Sandiaga Uno Bisa Merepotkan Jokowi-Maruf
Pria asal NTB itu menyatakan pandangannya karena melihat dan mendengar langsung apa yang dirasakan masyarakat.
"Turut prihatin atas belum tuntasnya masalah bantuan pascagempa kepada masyarakat di Lombok Utara. Di mana belum terealisiasi janji-janji Presiden Jokowi dan kami sangat prihatin," ucapnya.
BACA JUGA: Moeldoko: Pelapor Jokowi Kampungan
Taufan memastikan, kubu Prabowo-Sandi tidak akan berhenti mengkritik lambannya pencairan bantuan, selama belum terealisasi dengan baik. Karena pencairan yang berlarut hanya akan membuat nasib masyarakat korban gempa terkatung-katung.
"Prabowo-Sandi akan mengumpulkan semua relawan, semua jaringan, semua kekuatan guna bersama-sama mencari solusi dan langkah nyata untuk dapat mengurangi penderitaan para korban gempa," kata Taufan.
BACA JUGA: Ini Penjelasan Jokowi soal Aksi Satu Jari di Suramadu
Sebelumnya, ribuan pengungsi di Lombok Utara kembali berunjuk rasa menuntut pemerintah merealisasikan bantuan gempa. Aksi digelar di lapangan Supersemar, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa (30/10) kemarin.
Massa menuntut pemerintah segera merealisasikan dana untuk pembangunan hunian tetap bagi korban gempa yang rumahnya hancur. Massa juga menuntut Kementerian Sosial merealisasikan dana jaminan hidup (jadup) Rp 3 juta per kepala keluarga. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ujang Khawatir Jika Jokowi Terus Begini
Redaktur & Reporter : Ken Girsang