Ujang Khawatir Jika Jokowi Terus Begini

Selasa, 30 Oktober 2018 – 21:56 WIB
Presiden Joko Widodo mengacungkan satu jempolnya saat menghadir Rakernas TKN Jokowi - Ma'ruf di Surabaya, Minggu (28/10). Foto: Biro Pers Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Calon Presiden Joko Widodo tak cukup hanya mengandalkan hasil survei berbagai lembaga independen yang memperlihatkan elektabilitas pasangan calon presiden nomor urut 01 berada di kisaran 50-60 persen.

Menurut pengamat politik Ujang Komarudin, Jokowi tetap harus aktif turun berkampanye ke tengah masyarakat. Karena hasil survei hanya bersifat sementara.

BACA JUGA: PGK Ajak Generasi Milenial Bijak Bermedsos Jelang Pilpres

Hasil survei bisa berubah sewaktu-waktu, dipengaruhi banyak faktor. Misalnya, perkembangan politik dan ekonomi di tengah masyarakat. "Pak Jokowi juga perlu aktif turun berkampanye," ujar Ujang kepada JPNN, Selasa (30/10).

Pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia ini khawatir, jika Jokowi lebih banyak mendelegasikan kampanye turun ke bawah pada calon wakil presiden Ma'ruf Amin, image sebagai 'presiden wong cilik' yang melekat pada mantan Wali Kota Surakarta tersebut selama ini bisa pupus dengan sendirinya.

BACA JUGA: Please, Jangan Pakai Tragedi JT610 untuk Komoditas Politik

Hal tersebut tentu sangat tidak diinginkan. Apalagi belakangan, rival Jokowi-Ma'ruf, Sandiaga Uno sering turun blusukan ke tengah masyarakat.

"Sebagai incumbent memang ada untungnya bagi Jokowi. Misalnya, saat turun ke daerah menjalankan tugas kepala negara juga merupakan bagian kampanye," katanya.

BACA JUGA: Tragedi Lion Air Bakal Dieksploitasi untuk Menyerang Jokowi?

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini, Jokowi secara tidak langsung bisa menyosialisasikan keberhasilan pemerintah, saat turun ke daerah menjalankan tugas sebagai kepala negara.

Namun, cara-cara tersebut rentan dipolitisasi kubu penantang. Jokowi bisa dinilai menyalahi aturan perundang-undangan yang berlaku. Karena itu, turun berkampanye sebagai calon presiden ke tengah masyarakat tetap sangat dibutuhkan.

"Enak memang menjadi incumbent. Itulah kelebihan incumbent. Tapi tetap perlu berhati-hati, memastikan semua sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku," pungkas Ujang. (gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Jokowi Lihat Medsos Pantau Isu Antek Asing & Aseng


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler