jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga Andre Rosiade mengusulkan markas komando rayon militer (koramil) menjadi tempat peletakkan kotak suara setelah pencoblosan Pemilu Serentak 17 April 2019.
"Kenapa enggak diletakkan di markas koramil? Jaga bersama-sama supaya jangan ada kecurangan di sana," kata Andre kepada wartawan di Jakarta, Jumat (1/3/2019).
BACA JUGA: Surat Suara untuk DPTb Masih Tunggu Perppu
BACA JUGA: Hasil Simulasi Pilpres 2019: Menang Telak nih
Andre menuturkan, kubu BPN Prabowo - Sandiaga khawatir terjadi kecurangan penghitungan suara pilpres. Sejumlah camat yang harusnya netral, telah mendeklarasikan diri mendukung pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
BACA JUGA: Jangan Tambah Surat Suara untuk Pemilih Pindahan, Bisa Berbahaya
"Kalau memang camatnya sudah enggak netral, walikota, bupatinya enggak netral , kenapa kita enggak taruh di tempat tentara saja? Supaya benar-benar kotak suara yang kardus ini aman," ungkap dia.
BACA JUGA: Prabowo Datang, Sambutan Kali Ini Lebih Dahsyat
BACA JUGA: Yakin Surat Suara Cadangan Cukup untuk Pemilih Pindahan
Menurut Andre, kerawanan kecurangan penghitungan surat suara berada di tingkat kecamatan. Sebab, proses penghitungan ulang suara dilakukan saat malam hari.
"Nah, paling rawan itu tengah malamnya. Sebab ini kertas suara yang akan dihitung mungkin selesai maghrib atau isya. Sekitar jam 21.00 atau 22.00 dibawa ke kecamatan. Nah, yang rawan itu kan jam 23.00, jam 01.00 sampai jam 02.00," pungkasnya. (mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berapa Jumlah Surat Suara Pemilu 2019 Sudah Tercetak?
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan