jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Fernita Darwis menyayangkan kehadiran pejabat Negara dan juga para petinggi parpol yang hadir pada pembukaan muktamar PPP VIII versi Romahurmuziy (Romy) cs di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (15/10). Menurutnya, hadi di muktmar PPP versi Romy seperti melecehkan aturan perundangan dan aturan main yang ada.
"Kehadiran wakil pemerintah kalau ada kami sangat sayangkan. Begitu juga dengan kehadiran para elit atau tokoh partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dalam pembukaan muktamar yang illegal itu," kata Fernita ketika dihubungi wartawan, Rabu (15/10).
BACA JUGA: Fahri Nilai KIH Bukan Koalisi Serius
Masyarakat umum saja lanjut Fernita, tahu kalau PPP saat ini sedang mengalami konflik internal yang belum selesai. Karena itu dia menyayangkan sikap para politisi yang seolah menutup mata dengan hadir dalam acara muktamar PPP versi Romahurmuziy cs.
"Muktamar versi Romahurmuziy sendiri ilegal, masak mereka hadir dalam acara yang illegal? Ketika mereka hadir pada acara yang ilegal maka itu akan berdampak pada kredibilitas mereka sendiri dan juga partai yang mereka wakili," tegasnya.
BACA JUGA: Jelang Lengser, SBY Dapat Penghargaan dari APPSI
Terlebih menurut Fernita para tokoh politik yang hadir seperti Tjahjo Kumolo (PDIP) dan Hanif Dhakiri (PKB) berasal dari partai-partai yang pernah didera konflik seperti yang dialami PPP saat ini. "Ketika mereka terpecah belah, tentunya mereka tidak ingin ada pihak luar ikut mengintervensi. Mereka seharusnya paham hal ini, tapi sayangnya itu tidak mereka lakukan," tegasnya.
Sementara itu ditemui di area muktamar PPP versi Romahurmuziy cs di Surabaya, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan alasan kehadirannya semata-mata karena undangan yang dia terima dari PPP. Tjahjo pun tidak mau mengomentari mengapa kini PDIP sebagai partai calon penguasa, melakukan hal yang sama terhadap PPP seperti yang dialami PDI dan Megawati dulu sebelum partai tersebut berubah nama jadi PDIP karena dipecah belah oleh rezim orde baru.
BACA JUGA: Kader Demokrat Minta Jokowi Lanjutkan Program Pro Rakyat SBY
"Kalau masalah itu saya tidak punya kewenangan mengomentarinya. Masalah PPP adalah masalah internal atau rumah tangga orang lain. Saya datang karena saya diundang. Masak diundang tidak datang?," ujarnya, sembari mengelak menjawab apakah dirinya juga akan hadir kalau diundang oleh muktamar versi kubu Suryadharma Ali. "Saya tidak tahu, sampai sekarang belum ada undangannya."
Sementara Sekjen PKB Hanif Dhakiri mengatakan kehadirannya bukan untuk mengajari PPP terutama Romahurmuziy cs agar bisa jadi pemenang dalam pertarungan dengan Suryadharma Ali cs atau ingin berbagi pengalaman karena PKB dan Muhaimin pernah mengalami hal yang sama ketika berkonflik dengan Gus Dur sebagai pendiri PKB.
"Kami datang hanya sebagai kolega dan tidak ada niatan untuk mengajari PPP. Lagipula setiap partai pasti memiliki cara dan solusi masing-masing atas masalah-masalah yang ada ditubuh nmereka sendiri. Kami hanya ingin member spirit kepada PPP,” tandasnya.
Di arena muktamar sendiri terlihat para petinggi partai anggota KIH seperti Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo, Sekjen PKB Hanif Dhakiri dan Sekjen Partai Nasdem, Patrice Rio Capela. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembukaan Muktamar VIII PPP tanpa Utusan KMP
Redaktur : Tim Redaksi