Kubur Konflik Masa Lalu!

Sabtu, 17 Agustus 2013 – 00:10 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Kondisi terkini di Aceh yang masih menghangat, tampaknya mendapat perhatian serius dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Saat menyampaikan pidato kenegaraan di gedung DPR, Senayan, kemarin (16/8), SBY memberikan penekanan khusus terhadap persoalan di Aceh, juga Papua.

BACA JUGA: Gaji PNS Naik 6 Persen

SBY mengajak semua pihak di Aceh untuk menatap masa depan, melupakan kisah masa lalu yang kelam.

"Semua pihak, termasuk kalangan yang ada di Aceh, dengan sepenuh hati saya harapkan sungguh memegang teguh semangat dan ketulusan hati untuk mengubur konflik di masa lalu, dan kemudian melangkah ke depan untuk membangun diri, dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar SBY.

BACA JUGA: Target Pendapatan Pemerintah Dinilai Sulit Tercapai

Sebelum menyampaikan kalimat tersebut, SBY mengingatkan mengenai pentingnya kewajiban Negara untuk mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah.

"Apa yang akan saya sampaikan ini tentulah bersifat fundamental dan tidak bisa ditawar-tawar. Di depan sidang yang mulia ini, kita menyatakan tekad untuk dengan segala upaya, memper-tahankan kedaulatan dan keutuhan setiap jengkal wilayah, yang secara sah merupakan bagian integral dari NKRI," ujar SBY.

BACA JUGA: Harapkan SBY Seberani Isi Pidato Kenegaraan

Lantas SBY menyampaikan tekadnya untuk bertindak tegas dalam menghadapi setiap ancaman terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah Republik Indonesia. 

"Alhamdulillah, konflik Aceh telah berhasil kita akhiri secara damai. Kini saatnya, segenap elemen masyarakat di Aceh membangun masa depan yang lebih sejahtera, aman dan damai. Dalam kesempatan ini, saya mengajak kita semua untuk terus menghindari segala hal yang berpotensi menciptakan kemunduran, dan kembali ke situasi tidak aman seperti yang kita alami pada masa lalu," urai SBY di depan para wakil rakyat di Senayan.

Ditegaskan lagi, bahwa Aceh dan Papua adalah bagian yang tidak terpisahkan dari NKRI. Pendirian ini, lanjutnya, merupakan harga mati bagi bangsa Indonesia.

SBY juga menyentil pihak asing, yang kemungkinan ikut mengompori situasi di Papua dan Aceh.

"Kita berharap pendirian ini dipahami oleh semua pihak. Hendaknya kita semua, baik di dalam maupun di luar negeri, menghindari segala bentuk propaganda dan provokasi yang dapat mengganggu kedaulatan dan keutuhan wilayahh Republik Indonesia," kata mantan Menko Polhukam itu.

Selama ini, lajutnya, Indonesia senantiasa menghormati kedaulatan  dan integritas wilayah negara lain, negara-negara sahabat. Oleh karena itu, SBY berharap prinsip yang sama juga diterapkan secara resiprokal. 

"Melalui penegasan ini saya berharap, agar semua pihak bekerja secara aktif untuk mencegah aktivitas politik yang dapat mengakibatkan terganggunya hubungan baik Indonesia dengan negara-negara sahabat.  Jangan lukai perasaan bangsa Indonesia, karena kami juga tidak ingin melukai bangsa lain," ucap SBY. (sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Akui Kenal Dekat, Jero Ogah Jenguk Rudi di KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler