jpnn.com - SURABAYA - Berbagai cara dan upaya dilakukan Pemkot Surabaya untuk menutup lokalisasi Dolly dan sekitarnya. Cara terbaru untuk menutup lokalisasi yang sempat menjadi yang terbesar di Asia tenggara itu dengan memberi pinjaman atau kredit lunak kepada mucikari dan PSK.
Ya, kebijakan tersebut bakal direalisasikan tahun ini.
BACA JUGA: Dorong Provinsi Lampung Utara Cepat Terwujud
Menurut Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya Hendro Gunawan, tujuan pemberian kredit lunak itu agar PSK dan mucikari cepat-cepat beralih profesi. Pemkot, kata dia, akan memfasilitasi kredit lunak tersebut dengan meminjam di berbagai bank. "Pemkot juga punya bank loh," ujarnya.
Saat ini pemkot masih mendata semua mucikari dan PSK. Rencananya, kredit itu diberikan bersamaan dengan penutupan lokalisasi. "Pendataan akan dilakukan untuk memastikan siapa saja yang ingin mendapat kredit," ujarnya.
BACA JUGA: Wako Jamin Masuk Satpol PP tak Pakai Pelicin
Pemberian kredit lunak tersebut tidak menghilangkan pemberian uang modal usaha kepada mucikari dan PSK. Untuk PSK luar Surabaya, modal usaha akan diberikan Pemprov Jatim. "Surabaya dan Jatim bekerja sama, tentu yang warga Surabaya dibantu pemkot. Selebihnya pemprov atau pusat," jelas mantan kepala badan perencanaan dan pembangunan kota (bappeko) itu.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Surabaya Baktiono mendukung upaya pemberian kredit. Tapi, ada problem yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Yakni, sebagian besar mucikari dan PSK itu bukan warga Surabaya. "Ini harus diberi solusi," paparnya.
BACA JUGA: Mantan Wagub dan Bupati Ditahan Bersamaan
Kalau orang luar Surabaya, lanjut dia, sebaiknya yang memberikan kredit itu Pemprov Jatim atau pusat. Dengan demikian, tidak ada perbedaan fasilitas yang diterima setiap mucikari dan PSK. "Akan tidak baik jika kredit lunak hanya didapat oleh sebagian kecil," jelasnya. (idr/nw/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Salatiga Bibit Masih Gubernur Jateng
Redaktur : Tim Redaksi