jpnn.com, SAMARINDA - Seorang kuli bangunan ditemukan tewas gantung diri di lokasi proyek pembangunan sebuah gedung perkantoran di Jalan Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda Utara, Kalimantan Timur, pada Selasa (8/3) siang.
Korban pertama kali ditemukan oleh salah satu pekerja di lokasi tersebut.
BACA JUGA: Tragis, Istri Tak Sempat Menyelamatkan Suami yang Lumpuh Saat Terjebak di Tengah Kobaran Api
Dari hasil identifikasi kepolisian, diketahui kalau korban adalah Maya Rustandi.
Pria 35 tahun ditemukan sudah meninggal dunia dengan leher terjerat di seutas tali jemuran yang terikat di ventilasi toilet.
BACA JUGA: Seorang Ustaz di Samarinda Meninggal Dunia Setelah Dianiaya, Pelakunya Tak Disangka
Korban diduga sempat menuliskan surat wasiat berbahasa Inggris.
Secara kertas yang berisi coretan tulisan tangan itu ditemukan tidak jauh dari posisinya tergantung.
BACA JUGA: Polisi Kembali Datangi Rumah Mbak Oktavia Darmayanti, Kapolsek Sampai Menangis, Ada Apa?
"Pertama kali korban ditemukan teman saya. Tadinya saya sedang tidur. Saya dikasih tahu korban ditemukan sudah tergantung di ventilasi toilet," ungkap Agung, rekan korban saat dikonfirmasi JPNN.com di lokasi kejadian.
Mendengar kabar tak mengenakan itu, Agung segeranya berlari menuju ruangan tempat Maya Rustandi ditemukan.
Alangkah terkejutnya Agung, saat melihat teman satu kampungnya itu sudah meninggal dunia dengan cara gantung diri.
"Setelah itu kami laporkan ke Polsek Sungai Pinang," imbuhnya.
Tak berselang lama, Unit Reskrim Polsek Sungai Pinang bersama Tim Inafis Satreskrim Polresta Samarinda yang tiba di lokasi kejadian segera memasang police line guna melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Agung menyampaikan sebelum ditemukan tewas gantung diri, korban tidak pernah menunjukkan tanda-tanda kalau sedang depresi ataupun tengah menghadapi suatu permasalahan.
"Tidak pernah terlihat seperti (depresi) itu. Korban tidak ada tunjukkan tanda-tanda yang aneh," terangnya.
Agung mengaku menemukan secarik kertas tak jauh dari tubuh korban.
Kertas tersebut berisikan pesan mengharukan dalam bahasa Inggris lengkap dengan terjemahan bahasa Indonesia.
Tulisan tangan itu berisi keluh kesah, di antaranya terdapat kalimat bahwa si penulis sudah tidak kuat menjalani hidup karena diderai banyak masalah.
Namun tidak disampaikan jelas masalah apa yang sedang dihadapi.
"Tadi ada surat ditemukan tidak jauh dari tempatnya gantung diri di toilet," tandasnya.
Seusai melakukan olah TKP dan mengamankan sejumlah barang bukti, Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda membawa jasad korban ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) guna dilakukan visum.
"Pemeriksaan sementara tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Namun korban kami bawa untuk divisum dan autopsi di RSUD AWS," ungkap Kasubnit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda Aiptu Harry Cahyadi.
Aiptu Harry menyampaikan, sebelum ditemukan tewas bunuh diri korban sempat tak turun kerja selama lima hari.
"Setelah 5 hari hilang, malam tadi dia balik ke ke tempat proyek dan pagi sudah ditemukan gantung diri," ucapnya.
Korban diduga nekat mengakhiri hidupnya karena memiliki suatu permasalahan hidup. Hal tersebut sebagaimana yang diungkapkan korban melalui surat wasiat.
"Dari hasil pemeriksaan korban meninggal dunia kurang lebih dua jam dari sebelum ditemukan," bebernya
Selain membawa jasad korban, Tim Inafis Satreskrim Polresta Samarinda turut mengamankan sejumlah barang bukti lainnya.
"Setelah menjalani visum korban rencananya akan dipulangkan ke kampung halamannya di Jawa Barat untuk dikuburkan," pungkas Aiptu Harry Cahyadi. (mcr14/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Arditya Abdul Aziz