jpnn.com - JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan kuliah umum di Pondok Pesantren Darussalam dan Institut Agama Islam Darussalam Ciamis, Jawa Barat, Jumat (3/1). Di hadapan sekitar 1000 santri, Prabowo mengkritisi sistem pemerintahan yang lemah, tidak efisien dan korupsi.
"Saya tidak menjelekkan nama, atau sebut nama. Anda tolong cermati, yang saya kritik adalah sistem yang kita semua bangun ini sangat lemah, tidak efisien dan terlalu banyak korupsi," kata Prabowo seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (4/1).
BACA JUGA: Mendagri Tegur Lima Gubernur
Menurut Prabowo, kebocoran anggaran negara melebihi Rp1000 triliun. Hal inilah yang membuat pembangunan dan kesejahteraan rakyat di Indonesia menjadi mandek.
Mantan Danjen Kopassus ini menegaskan, kebocoran anggaran tersebut harus segera diatasi. Oleh karenanya, ia mendorong perubahan sistem birokrasi yang dapat mencegah kebocoran dana.
BACA JUGA: SBY Ajak Jaga Amanah Antidiskriminasi Gus Dur
"Kuncinya adalah pemerintah yang bersih yang mampu menutup kebocoran-kebocoran itu, dan kita gunakan sumber daya uang anggaran tersebut untuk pambangunan menuju Indonesia yang produktif bukan Indonesia yang konsumtif," paparnya.
Pada kesempatan tersebut, Prabowo melakukan sesi tanya jawab dengan santri seputar tantangan dan permasalahan bangsa. Ia juga menghimbau para tokoh agama yang hadir agar memahami kondisi riil di masyarakat. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Kemenag Minta Doa Berbayar Dihentikan
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Tegaskan Penahanan Wawan Sesuai Prosedur
Redaktur : Tim Redaksi