jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, mahasiswa memerlukan skill dan flesibilitas tinggi untuk menyambut Revolusi Industri 4.0.
“Tujuannya untuk memenangi persaingan di dalam Revolusi Industri 4.0 yang semakin kencang. Mereka harus mampu melewati setiap tantangan. Hal ini sudah harus dipersiapkan dari sekarang,” kata Moeldoko, Senin (13/8).
BACA JUGA: Unsada Belajar Hadapi Revolusi Industri 4.0 di India
Dia menambahkan, mahasiswa harus memiliki kompetensi yang kompleks. Kualitas dan kapabilitas harus didukung dengan karakter problem solving, critical thinking, hingga innovative.
“Hal ini sudah menjadi paket kebutuhan yang tidak bisa ditawar. Kalau ingin sukses dan bertahan, piranti-piranti tersebut harus dimiliki. Iklimnya sangat berbeda sekarang,” kata Moeldoko.
BACA JUGA: Prediksi Pak CT soal Efek Disrupsi dan Revolusi Industri 4.0
Di sisi lain, Deputi V Kepala Staf Kepresidenan Jaleswari Pramodawardhani memberikan kuliah umum kepada 3.500 mahasiswa baru di Telkom University.
Menurut Jaleswari, kunci untuk menghadapi tantangan adalah adaptasi.
BACA JUGA: Temui Mahasiswa RI di Korea, Misbakhun Beber Strategi Jokowi
“Kalau bisa menyesuaikan dengan berbagai keadaan dan perubahan, segala jenis tantangan akan menjelma menjadi peluang terbaik,” jelas Jaleswari.
Dia menambahkan, Indonesia memiliki potensi besar untuk mampu bersaing. Indonesia bahkan dinilai mampu menguasai perekonomian dunia pada era revolusi Industri 4.0.
Alasannya, Indonesia memiliki sumber daya yang kaya. Tidak hanya sumber daya alam, tetapi juga sumber daya manusianya.
“Indonesia juga didukung oleh infrastruktur transportasi kian maju. Infrastruktur ini bahkan mampu menghubungkan antara pulau paling ujung ke ujung yang lain,” ujar Jaleswari. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PT Pos Antisipasi Otomatisasi Sektor Logistik
Redaktur & Reporter : Ragil