Kunjungan Spesifik ke Lapas, Komisi III DPR Bawa Tiga Isu Utama

Kamis, 17 Juni 2021 – 18:31 WIB
Anggota Komisi III DPR Habib Aboe Bakar Al Habsy (tengah) saat bersama rekan-rekan anggota Komisi III DPR melakukan kunjungan spesifik ke Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, Banten. Foto: Istimewa.

jpnn.com, TANGERANG - Sejumlah anggota Komisi III DPR melakukan kunjungan kerja spesifik ke Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Tangerang, Banten.

Anggota Komisi III DPR Habib Aboe Bakar Al Habsy menjelaskan ada tiga isu utama yang dibawa komisi yang membidangi hukum, HAM, dan keamanan, itu dalam kunjungan tersebut.

BACA JUGA: Warga Binaan Lapas Perempuan Kota Tangerang Dapat Bekal Ilmu Tata Kecantikan

Ketiga masalah itu ialah mengenai masalah kelebihan kapasitas, pungutan liar (pungli), dan pengawasan lalu lintas barang illegal dalam lapas.

 Menurut Aboe, persoalan kelebihan kapasitas lapas menjadi atensi Komisi III DPR untuk menjamin pemenuhan aspek kemanuasiaan dan kesehatan.

BACA JUGA: Habib Aboe: Orang Bertanya karena Tangkapan Selalu Dalam Jumlah Besar, ke Mana Barang Bukti Itu?

Ketua Mahkamah Kehormatan DPR itu menjelaskan bahwa kelebihan kapasitas di lapas akan dapat membawa dampak pada buruknya kondisi kesehatan warga binaan.

"Apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini masalah kelebihan kapasitas di lapas berpotensi besar memunculkan terjadinya penularan virus corona," kata kata Habib Aboe dalam keterangannya, Kamis (17/6).

BACA JUGA: Habib Rizieq Ucapkan Terima Kasih dan Penghargaan yang Tinggi untuk Kapolri

Lebih lanjut Habib Aboe menjelaskan pihaknya

ingin memastikan bahwa lapas ini bebas dari praktik pungli.

Oleh karena itu, Komisi III DPR melihat ke lapangan untuk mengonfirmasi pelayanan telah dilakukan sebaik mungkin sesuai dengan peraturan yang ada.

Dia menegaskan integritas para personel di lapas ini sangat penting.

"Belajar dari kasus kemarin, dua personel Lapas di Tanggerang menjadi tersangka dalam kasus pelarian seorang narapidana," kata Habib Aboe.

Sekretaris jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengaku ingin melihat pengamanan di lapas dalam pencegahan lalu lintas barang ilegal.

Menurut dia, keamanan itu sangat penting karena ternyata peredaran narkoba jenis sabu-sabu seberat 1,1 ton yang diungkap Mabes Polri beberapa waktu lalu ternyata dikendalikan dari dalam lapas.

"Ini menunjukkan bahwa mereka bisa membawa barang ilegal seperti handphone masuk ke dalam lapas. Sehingga bisa mengatur peredaran narkoba dari dalam lapas dengan leluasa," kata Habib Aboe. (boy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler