jpnn.com, BANDUNG - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meninjau pelayanan dan fasilitas di tiga Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kementerian Sosial (Kemensos) di Bandung dan Cimahi, Jawa Barat (Jabar), Kamis (18/3).
Tiga UPT itu adalah Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung, Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra Wyata Guna, dan Balai Literasi Braille Indonesia Abiyoso, Cimahi.
BACA JUGA: Bu Risma Lelang Rolls-Royce dan Mercedes-Benz demi Bantu Korban Bencana
Mensos Risma ingin memastikan UPT Kemensos yang ada di Bandung maupun di seluruh pelosok tanah air siap menjawab berbagai tantangan pembangunan kesejahteraan sosial.
Rangkaian kegiatan sosok yang karib disapa Bu Risma itu dimulai dengan memberikan kuliah umum di hadapan civitas akademika Poltekesos Bandung pada pagi hari.
BACA JUGA: Lisda Hendrajoni Minta Bu Risma Perhatikan Kesejahteraan Petugas Sosial
Bu Risma dalam kesempatan itu meminta civitas akademika berani memilih pendekatan berbeda dalam menjawab tantangan pembangunan kesejahteraan sosial yang makin meningkat.
Berani menyelesaikan tantangan tidak hanya berbekal ilmu yang didapat di bangku kuliah, tetapi berinteraksi langsung permasalahan di lapangan.
BACA JUGA: Kemensos Tingkatkan Koordinasi Perbaikan Data untuk Percepatan Bantuan
Setelah dari Poltekesos, Bu Risma didampingi Dirjen Rehabilitas Sosial Kemensos Harry Hikmat bergerak ke dua UPT.
Mensos menyusuri selasar yang menghubungkan beberapa fasilitas di Balai Wyata Guna.
Mantan wali kota Surabaya ini menyampaikan saran dan evaluasi untuk meningkatkan layanan balai kepada penerima manfaat.
Di Balai Wyata Guna, Bu Risma meninjau dan mengecek berbagai macam fasilitas yang disediakan.
Dia berkeliling di beberapa lokasi atau gedung, sempat berhenti dan menanyakan masalah ruangan untuk pendidikan musik bagi penyandang disabilitas sensorik netra.
Mensos juga mengunjungi beberapa fasilitas lain Wyata Guna. Dia bahkan menyempatkan mengunjungi Kafe More yang dikelola penyandang disabilitas.
Bu Risma pun memesan kopi dicampur sedikit gula.
Menjelang petang, Bu Risma dan rombongan bergerak ke Balai Literasi Braille Indonesia Abiyoso, Cimahi.
Dalam dua kesempatan terakhir, Bu Risma kepada Kepala Balai Wyata Guna Sudarsono, dan Kepala Balai Abiyoso Isep Sepriyan menekankan pelayanan balai kepada penerima manfaat tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan keberfungsian sosial mereka.
“Namun juga harus menyentuh dan memperkuat aspek kemandirian ekonomi,” kata Bu Risma.
Dia pengin materi belajar untuk penyandang disabilitas netra diperkaya dengan materi-materi yang mengoptimalkan indera pendengaran.
Menurutnya, tidak hanya yang berupa braille namun juga materi yang bisa didengar.
“Hal itu akan lebih memudahkan, mengasah, dan memperkuat kemandirian ekonomi,” ujar Bu Risma di Balai Abiyoso.
Mensos memberikan perhatian khusus terkait pembahasan tentang materi untuk pengembangan kapasitas bagi penyandang disabilitas netra sebagai penerima manfaat ini.
Dia melakukan briefing cukup mendalam yang mirip seperti memberikan kursus singkat.
Bu Risma kepada jajaran pimpinan balai meminta materi pengembangan kapasitas di balai untuk lebih dipertajam. Pasalnya, kata dia, materi yang ada masih terlalu umum.
“Terlalu general. Fokus saja pada penguatan keterampilan mereka. Bagaimana mereka bisa meningkatkan penguatan kemampuan kewirausahaan agar mereka mandiri secara ekonomi,” kata Bu Risma.
Selain itu, Bu Risma juga memberikan perhatian supaya hasil karya penerima manfaat bisa dipasarkan.
Oleh karena itu, Bu Risma mengingatkan supaya disiapkan pendirian Sentra Kreasi Atensi (SKA) sebagaimana sudah dikembangkan di Bekasi dan Temanggung. (*/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy