Kunjungi Bali, Luhut Panjaitan Bilang Kasus Aktif Cukup Tinggi, Angka Kematian Mengkhawatirkan

Kamis, 12 Agustus 2021 – 21:43 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan didampingi Mendagri Tito Karnavian (kedua kiri), Menkes Budi Gunadi Sadikin (kiri) dan Gubernur Bali Wayan Koster (kedua kanan) kunjungi tempat isolasi terpusat di kawasan Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (12/8/2021). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/wsj.

jpnn.com, DENPASAR - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memantau langsung upaya penanganan COVID-19 di Pulau Dewata saat mengunjungi Bali pada Kamis (12/8).

Koordinator PPKM Level 4 di Jawa-Bali itu mengatakan kembali mengunjungi Bali bersama Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Mendagri Tito Karnavian untuk melihat langsung anomali kasus yang terjadi.

BACA JUGA: Sembari Menerima Donasi, Pak Luhut Beri Kabar Baik untuk Pemerintah China

"Karena saya membaca dan melihat laporan bahwa sudah hampir 91 persen warga Bali mendapatkan suntik pertama vaksin, namun angka kasus aktifnya masih cukup tinggi dan angka kematian juga cukup mengkhawatirkan," katanya Luhut Panjaitan dalam unggahan di akun Instagram @luhut.pandjaitan, Kamis.

Dalam kunjungan ke Bali, Luhut mengunjungi sejumlah pusat isolasi untuk melihat sejauh mana efektivitas fasilitas tersebut di sana. Menurut dia, dari hasil pantauan di lapangan memang masih banyak masyarakat yang tidak mau dan sulit untuk diajak masuk ke isolasi terpusat.

BACA JUGA: Kubu Habib Rizieq Tanggapi Kerumunan saat Bagi-bagi Sembako Jokowi, Jleb!

Padahal, lanjut mantan kepala staf kepresidenan (KSP) itu, isolasi terpusat berfungsi untuk memisahkan mereka yang terinfeksi Covid-19 untuk menghindari penularan kepada keluarga yang masih sehat.

Dia juga menceritakan pengalaman bagaimana melindungi keluarga dari paparan virus Corona dengan mencontoh metode yang diterapkan saat isolasi terpusat.

BACA JUGA: AKBP Doni Mendapat Laporan dan Kiriman Video, Anak Buahnya Langsung Bergerak

"Saya juga sampaikan kepada mereka untuk betul-betul memanfaatkan fasilitas isolasi terpusat, mari kita ajak sanak keluarga dan saudara yang sakit untuk memisahkan diri agar mendapat perawatan sampai sembuh," tulis Luhut.

Tokoh militer kelahiran Simargala, Toba Samosir, 28 September 1947 itu juga memohon kepada warga Bali serta tokoh agama agar menyiapkan protokol ketat seperti kewajiban test PCR/antigen H-1, dan peserta yang dibatasi maksimal 15 orang dalam pelaksanaan upacara adat dan keagamaan.

Hal itu penting dilakukan guna menghindari potensi adanya klaster baru virus Corona. Selain itu tentunya untuk menurunkan angka kematian Covid-19.

"Dengan begitu, nantinya para turis masih melihat Bali sebagai tourist destination yang aman dan nyaman dikunjungi bila pandemi ini usai," ucap mantan Menko Polhukam itu.

Pada kesempatan itu, Luhut juga meminta langsung kepada Pangdam, Kapolda, dan Pemprov Bali untuk bersama-sama mendukung dan saling kompak dalam mempercepat langkah penanganan pandemi virus Corona di provinsi itu.

Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) itu menuturkan, pandemi Covid-19 tidak bisa dihindari bukan hanya oleh rakyat Indonesia, tetapi juga oleh masyarakat dunia.

BACA JUGA: M Nuh Jelaskan Alasan Ketum MUI Kiai Miftachul Akhyar Dirujuk ke Surabaya, Mohon Doanya

Untuk itu, dia mengingatkan satu hal yang bisa dilakukan saat ini adalah menghadapinya dengan persiapan yang tepat, seperti, disiplin menerapkan 3M dan secara masif melakukan 3T serta mempercepat vaksinasi Covid-19.

"Semua hal tersebut kita niatkan untuk lakukan demi nasib hidup seluruh warga Bali yang saya yakin ingin sekali kembali hidup normal seperti sedia kala," pungkas Luhut Binsar Panjaitan. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler