jpnn.com, NGADA - Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengatakan Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki banyak tempat wisata, baik situs sejarah maupun taman nasional yang popular di nusantara bahkan dunia.
Banyak tempat wisata itu di dunia hanya di Flores. Di setiap kabupaten di pulau itu, ada tempat wisata yang sangat penting dan indah hingga tergambar dalam mata uang Republik Indonesia.
BACA JUGA: Gus Jazil Serahkan Hewan Kurban Usai Laksanakan Salat Iduladha di Flores
Menurutnya, di Kabupaten Ende ada Danau Kelimutu, ada Rumah Pengasingan Bung Karno. Di Kabupaten Ngada ada Kampung Bena. Di Manggarai ada Wae Rebo, di Manggarai Barat ada Labuan Bajo, serta banyak lagi di Pulau Flores.
Meski demikian, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu merasakan promosi pariwisata tentang Pulau Flores kurang maksimal.
BACA JUGA: Gus Jazil MPR Berharap Kopi Bajawa Dipasarkan ke Mancanegara
“Seharusnya dipromosikan seperti Bali,” ujar Jazilul Fawaid, saat mengunjungi Kampung Bena, Kabupaten Ngada, NTT, Jumat (31/7/2020).
BACA JUGA: Saksikan Upacara Sakral Suku Deu Boawae, Gus Jazil MPR: Budaya di Flores Perlu Dipromosikan
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fwaid saat mengunjungi Kampung Adat Bena, Ngada merupakan Situs Megalith di Ngada, Provinsi NTT. Foto: Friederich Batari/JPNN.com
Dirinya mengakui wabah Covid-19 menjadi penyebab dunia pariwisata menjadi sepi namun seperti pada masa-masa normal, tempat wisata biasanya di sana ramai penjual jasa, seperti tukang foto, penjual oleh-oleh, kerajinan, dan sektor jasa lainnya.
Hal demikian diakui oleh pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, tidak ditemukan di Kampung Bena dan tempat wisata lainnya di Pulau Flores. “Di sini hanya disuruh tanda tangan dan setelah itu masuk,” papar Gus Jazil didampingi Anggota DPR RI Fraksi PKB Dapil NTT 1 Dipo Nusantara Pua Upa dan Koordinator Provinsi NTT Pendampingan Desa, Kandidatus Angge, Wakil Ketua DPRD NTT Alo Malo dan sejumlah kader PKB se-daratan Flores, NTT.
Lebih lanjut, pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu mengatakan di tempat wisata yang ada di Pulau Flores, tidak ada ruang bagi pedagang dan pelaku jasa wisata lainnya. “Hal demikian membuat sektor wisata yang ada tidak memberi dampak menguntungkan bagi masyarakat sekitar,” tuturnya.
Potensi yang besar di Pulau Flores, dalam sektor wisata, menurut Gus Jazil perlu lebih dipromosikan dan dikembangkan agar mampu memberi kesejahteraan bagi masyarakat. Ia mengusulkan agar sektor wisata di pulau itu berkembang ditempuh dengan cara, pertama, harus melakukan kerja sama dengan agen atau biro travel. Biro travel itulah yang bertugas untuk mempromosikan, mengundang, dan mengajak masyarakat luas untuk berwisata di Pulau Flores.
Kedua, kaum pengguna medsos, entah itu facebooker, youtuber, twitter, dan instagramer diharap oleh Gus Jazil ikut mempromosikan tempat wisata di pulau ini. “Media sosial kan mudah, murah, dan cepat,” ujarnya.
“Jadi pihak pemerintah kabupaten dan provinsi bisa melakukan kerja bareng dengan kaum medsos,” tambahnya.
Penggiat medsos yang kebanyakan kaum milenial, tentu akan semakin menarik bila mereka membuat foto.
“Dengan gaya milenial pastinya akan menarik orang untuk datang ke Pulau Flores,” paparnya.
Datang ke Kampung Bena, Gus Jazil merasa kagum dengan bangunan yang ada di kampung yang sudah ada sejak 1.200 tahun yang lalu. Selama ini dirinya hanya melihat Kampung Bena yang tersusun dari kayu dan ijuk di gambar-gambar yang tersebar.
“Banyak filosofi dari bangunan yang ada di kampung ini,” tuturnya. Dalam kunjungan itu, dirinya melihat rumah dan bangunan dengan ragam ukuran dan bentuk. Koordinator Nasional Nusantara Mengaji itu juga melihat penduduk yang sedang menenun dan membeli beberapa kain hasil tenunan.(fri/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Friederich