jpnn.com, KARANGANYAR - Sektor pertanian di Indonesia saat ini menjadi salah satu andalan. Dengan potensi sumber daya alam yang sangat melimpah, sudah sewajarnya bangsa ini mensyukuri rahmat Allah dengan memberikan timbal balik yang positif.
Demikian disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) saat mengunjungi lokasi Integrated Farming di Dukuh Kanilan Desa Kranggan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada Kamis (15/10).
BACA JUGA: Harapan Mentan SYL, Kostratani Bikin Lompatan Besar untuk Pertanian Indonesia
Mentan SYL mengatakan perubahan perbaikan suatu desa, kecamatan, maupun kabupaten bisa dilihat dari sejauh mana usaha kolektif dalam membenahi sektor pertaniannya.
BACA JUGA: Inilah Beberapa Kalimat di Grup WA KAMI, Ada Kata Maling dan Setan
“Ketika kita keluar sejengkal dari pintu rumah, di depan sudah terhampar lahan yang bisa ditanami dan menghasilkan. Ada yang bisa dipanen dalam waktu 20 hari, sebulan, dua bulan dan setahun,” kata Mentan SYL.
BACA JUGA: Tegas! Mabes TNI Bakal Pecat Oknum Prajurit Berperilaku LGBT
Untuk memanfaatkan semua itu, maka diperlukan kerja keras dan mengoptimalkan potensi yang untuk dipetik, sehingga memberikan nilai manfaat.
“Ada ayatnya, Fabiayyi alaa irobbikuma tukadziban. Maka untuk dicamkan kita semua, rahmat dan nikmat tidak akan ditambah bagi mereka yang tidak mensyukuri dan tidak berbuat apa-apa,” tutur mantan gubernur Sulawesi Selatan dua periode ini.
Pria yang akrab disapa komandan ini menjelaskan bahwa sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sektor pertanian harus terus berjalan dan berproduksi karena menyangkut kelangsungan hidup bagi 273 juta penduduk Indonesia.
“Beli baju, motor bisa ditunda. Atau masih bisa menggunakan baju yang ada, tidak perlu beli yang baru. Tapi urusan pangan, tidak bisa ditunda,” tegas SYL.
Kinerja sektor pertanian selama pandemi memang dijadikan andalan dibandingkan sektor lainnya. Ketika sektor lainnya mengalami penurunan, bidang pertanian menjadi penyumbang tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
“PDB pertanian tumbuh 16,24 persen pada triwulan-II 2020. Dan ekspor sektor pertanian periode Januari sampai dengan Agustus 2020 mencapai Rp 258 triliun,” ungkap Mentan.
Sementara itu, Bupati Karanganyar Juliyatmono menyampaikan terima kasih dan rasa bangga atas kehadiran Mentan SYL dan rombongan di daerahnya.
“Karanganyar optimistis menjadi salah satu daerah penyangga pangan, Pak Menteri. Surplus beras kami sebesar 150 ribu ton. Apalagi sudah ada dua waduk yang bisa mengairi persawahan. Kami bertekad, tidak ada sejengkal lahan yang tidak kami tanami termasuk empon-emponan,” kata Juliyatmono.
Mentan SYL pun sangat optimistis bisa menjadikan Kabupaten Karanganyar sebagai daerah penyangga pangan, karena menurutnya daerah memiliki semua persyaratannya.
“Melihat semangat Pak Bupati, dan petani-petani yang ada di sini. Dan pendekatan baru bagaimana mengelola pertanian dengan cara mengoorporasikan mulai dari hulu hingga hilir, saya optimistis, Karanganyar akan menjadi daerah yang jauh lebih baik,” pungkasnya.(*/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam