Kunjungi Komunitas Osing, Ganjar Disuguhi Pembacaan Lontar Kisah Nabi Yusuf

Kamis, 08 Februari 2024 – 14:41 WIB
Capres bernomor urut 3 di Pilpres 2024 Ganjar Pranowo berdialog dengan sesepuh masyarakat Osing di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Kamis (8/2/2024). Foto: Tim Media Ganjar Pranowo

jpnn.com, BANYUWANGI - Capres bernomor urut 3 di Pilpres 2024 Ganjar Pranowo kembali menyatakan komitmennya melindungi masyarakat adat.

Kontestan Pilpres 2024 yang berpasangan dengan Mahfud Md tersebut mengulangi pernyataannya soal itu saat mengunjungi masyarakat Osing di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (8/1/2024).

BACA JUGA: Mahfud MD Sebut Ada 20 Ribu Masyarakat Adat Terancam Tak Bisa Memilih

Masyarakat Osing dianggap sebagai suku asli Banyuwangi. Mereka dikenal juga dengan sebutan Laros -akronim dari Lare Osing- yang memiliki bahasa sendiri varietas dari Jawa Kuno.

Dalam rangkaian safari politik pada masa kampanye Pilpres 2024, Ganjar mendatangi warga Osing di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Saat ini, Kemiren telah menjadi Desa Wisata Osing.

BACA JUGA: Forum Masyarakat Adat Madura Dukung Ganjar Pranowo jadi Presiden 2024

Di Kemiren, warga Osing masih mempertahankan kompleks perkampungan dengan bangunan adat beserta kesenian dan tradisinya. Untuk menjangkau desa itu, Ganjar berjalan sejauh sekitar 500 meter dari jalan raya.

Di sepanjang perjalanan menuju Desa Kemiren, Ganjar melewati perumahan penduduk. Warga setempat pun menyapa dan menyalami gubernur Jawa Tengah periode 2013-2018 dan 2018-2023 itu.

BACA JUGA: Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud di Benteng Vastenburg, TPN Sebut 100 Ribu Orang akan Hadir

Begitu sampai di Desa Kemiren, Ganjar dikalungi selendang dan diberi penutup kepala khas Osing. Para ibu di Kemiren juga memainkan lesung untuk menyambutnya.

Capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo, itu juga disuguhi pembacaan lontar berisi kisah Nabi Yusuf.

Syahdan, Ganjar mengobrol dengan sesepuh Suku Osing, Suheimik, dan para tokoh lainnya di Kemiren. Kopi dan camilan tradisional menemani obrolan itu.

Ganjar menilai Osing yang masih melestarikan tradisi sampai saat ini merupakan suku unik dan menarik. Menurut dia, anak-anak muda di Kemiren juga tergerak melestarikan tradisi Osing.

“Kampung Osing secara pariwisata dikembangkan anak muda dan dibangun dengan rumah adat dan keseniannya, ada sebuah harapan perlindungan terhadap desa adat,” ujar Ganjar.

Tokoh asal Karanganyar, Jawa Tengah, itu juga sempat bertanya soal berbagai hal yang masih dipertahankan masyarakat Osing. Sampai saat ini, warga Osing masih mempertahakkan wilayah, adat, tradisi, bahkan hukum adat.

“Ternyata ada semua,” tutur mantan pimpinan Komisi II DPR itu.

Selain itu, Ganjar juga kesengsem dengan pembacaan lontar yang berkisah tentang Nabi Yusuf.

“Tadi juga ada yang membacakan lontar dengan tembang ala Banyuwangi. Itu menarik,” katanya.

Oleh karena itu, Ganjar menyatakan masyarakat adat, seperti komunitas Osing, harus dilindungi. “Harus ada perlindungan kepada masyarakat adat,” ucapnya.

Adapun salah satu sesepuh Osing menyebut Ganjar sebagai sosok baik yang dekat dengan rakyat. Sesepuh tersebut membaca lontar demi menyambut Ganjar.

“Tadi baca lontar untuk Pak Ganjar tentang Nabi Yusuf karena Pak Ganjar orang baik dan merakyat,” katanya.(Antara/jpnn.com)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Temui Warga di Banyuwangi, Atikoh Ungkap Program Menstabilkan Harga Bahan Pokok


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler