jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai terus memberikan pemahaman pelaku usaha atau perusahaan mengenai prosedur kepabeanan dan cukai serta berbagai fasilitas kemudahan yang bisa didapatkan melalui program Customs Visit Customer (CVC).
Ada sejumlah perusahaan yang dikunjungi melalui program CVC, yaitu PT Krakatau Steel, PT Ori Ginalnest Indonesia, dan PT Long Harmony Industri.
BACA JUGA: Bea Cukai Tinjau Kelancaran Proses Bisnis Perusahaan Lewat CVC
Di Krakatau Steel, Bea Cukai Merak memberikan penjelasan tentang prosedur Mitra Utama (Mitu) Kepabeanan yang dapat meningkatkan kinerja dan kemudahan perusahaan dalam menjalankan usahanya.
Kegiatan serupa juga dilaksanakan Bea Cukai Bandung ke salah satu pengguna jasa kawasan berikat yang bergerak di bidang garmen di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
BACA JUGA: Bea Cukai Hadir Lebih Dekat bagi Pelaku Usaha Lewat CVC
Selain kunjungan, diskusi juga dilakukan terkait kondisi dan kendala yang dihadapi perusahaan, baik dalam proses bisnis maupun dalam pelayanan yang diberikan Bea Cukai Bandung selama ini.
CVC juga dilaksanakan Kanwil Bea Cukai Sumatera Utara bersama Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara Kementerian Keuangan ke PT Ori Ginalnest Indonesia yang berlokasi di Kabupaten Deli Serdang.
BACA JUGA: Bea Cukai Sebut CVC Punya Berbagai Manfaat untuk Pengusaha
Kunjungan ini merupakan agenda penting untuk melakukan asistensi perusahaan mengingat ekspor sarang burung walet yang dilakukan PT Ori Ginalnest Indonesia setiap tahunnya terus meningkatkan.
“Bea Cukai memiliki fungsi sebagai industrial assistant yang memberikan bimbingan dan kebijakan untuk mendukung perusahaan agar potensi ekspornya dapat terus meningkat dan berkesinambungan," kata Kepala Subdirektorat Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai Tubagus Firman Hermansjah, Rabu (24/11).
Firman berharap dengan dukungan tersebut, perusahaan tidak hanya bisa menjadi penyumbang devisa negara, tetapi juga akan menyerap banyak tenaga kerja dan memberdayakan para pelaku UMKM sebagai mitranya sehingga dapat berkontribusi mendukung pemulihan ekonomi nasional. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi