Kunjungi Markas MDHW, PPI Rusia Timur Dorong Santri Bisa Go International

Minggu, 27 Agustus 2017 – 20:02 WIB
Rombongan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Rusia Timur di kantor Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW) di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (26/8). Foto: MDHW for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Keberadaan Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) makin terasa geregetnya. Bahkan, pelajar Indonesia di mancanegara pun punya harapan besar pada majelis zikir yang dideklarasikan pada 13 Juli 2017 itu.

Sabtu (26/8), markas Pengurus Besar (PP) MDHW di Tebet, Jakarta Selatan kedatangan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Rusia Timur. Kunjungan rombongan PPI Rusia Timur itu disambut langsung Sekretaris Jenderal PB MDHW Hery Haryanto Azumi.

BACA JUGA: MDHW Jawa Barat Dideklarasikan September

Menurut Hery, kunjungan PPI Rusia Timur untuk berdiskusi dengan MDHW merupakan hal positif untuk mengatasi persoalan kekinian dan tantangan zaman. “Kunjungan itu sangat positif, apalagi yang dibahas tentang masalah bangsa dan menyangkut generasi Indonesia ke depan," kata Hery saat dikonfirmasi, Minggu (27).

Sebelumnya, PB MDHW dan pengurus PPI Rusia Timur terlibat diskusi untuk mencari solisi atas masalah kekinian dan tantangan zaman. Ketua PPI Rusia Timur Ananta Rilo dalam diskusi itu menyampaikan pandangannya terkait peran santri dalam tataran global.

BACA JUGA: Rais Aam PBNU Apresiasi Kerukunan Umat Beragama di Sulut

Menurutnya, tantangan yang dihadapi bangsa makin kompleks. Karena itu, dibutuhkan pengetahuan yang kompleks untuk menghadapinya.

“Di sinilah santri memiliki panggilan untuk menjawab itu. Santri harus go international dengan memadukan ilmu agama dan  sains," kata Rilo saat mengawali diskusi.

BACA JUGA: Santri Gelar Aksi Tolak Kebijakan Sekolah 5 Hari: Kapan Ngajinya?

Lebih lanjut Rilo mengatakan, santri memiliki keunggulan dibanding lulusan sekolah umum. Yakni dari sisi kemantapan mental.

Menurutnya, kombinasi kemampuan dalam hal agama dan sains akan melahirkan tokoh yang mampu menjawab krisis. Dan santri, katanya, memiliki kemampuan mengombinasikan agama dan sains.

"Santri itu manusia komplet. Dia mampu memadukan dua ilmu sekaligus. Kombinasi inilah yang nantinya akan dapat menjawab krisis yang ada," tambahnya.

Selain itu, Rilo juga menyampaikan apresiasinya atas peran MDHW yang menjadi jembatan antara ulama dan umara dalam menghadapi tantangan zaman. “PPI Rusia Timur siap bersinergi dengan PB MD Hubbul Wathon bersama-sama menyiapkan generasi Bangsa Indonesia yang lebih baik," ujar Rilo.

Sedangkan pengurus PB MDHW Iden Karebet mengapresiasi gagasan-gagasan yang dilontarkan PPI Rusia Timur. Aktivis PMII itu menuturkan, MDHW memiliki concern yang sama dengan PPI Rusia Timur.

Iden mencontohkan, MDHW tengah merancang pemberdayaan ekonomi umat melalui pesantren-pesantren untuk menghadapi tantangan global. “Salah satu wujud keseriusan kami dalam menjawab tantangan bangsa dan global, kami saat ini sedang merancang pemberdayaan ekonomi umat melalui pesantren-pesantren," ujar Iden.

Selain itu, MDHW juga akan menggelar Halakah Pemikiran dan Gerakan NU dengan mengundang kalangan muda berlatar pemikir, penulis, jurnalis, dari, pengusaha dan teknokrat. “MDHW terus melakukan ikhtiar membangun bangsa, mencari problem solver dalam menghadapi tantangan dan ancaman kebangsaan yang ada," ujar Kedet.(jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seperti ini Cara Bu Susi Tumbuhkan Jiwa Wirausaha Para Santri di Jombang


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler