Rais Aam PBNU Apresiasi Kerukunan Umat Beragama di Sulut

Jumat, 18 Agustus 2017 – 22:15 WIB
Pertemuan tokoh lintas agama di rumah Gubernur Sulut Olly Dondokambey. Foto: Istimewa for JPNN

jpnn.com, MANADO - Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin mengapresiasi kinerja Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey yang mampu menciptakan kerukunan antarumat beragama.

Kiai Ma’ruf menyampaikan pujian itu dalam forum silaturahmi tokoh lintas agama dengan Olly di rumah dinas gubernur Sulut, Manado, Jumat (18/8).

BACA JUGA: KH Maruf Amin Kunjungi Manado demi Perkuat Silaturahmi Lintas Agama

"Kerukunan antarumat beragama di Sulawesi Utara saya kira sudah berjalan sangat baik. Ini semua berkat Pak Gubernur dan para tokoh lintas agama yang selalu berusaha menjaga atau menciptakan kerukunan beragama di sini," kata Kiai Ma'ruf.

Menurut cicit Syekh KH Nawawi Al-Bantani itu, kerukunan umat beragama bisa tercipta juga karena Pancasila.

BACA JUGA: Ormas Katolik: Amalkan Pancasila untuk NKRI yang Berkeadilan

Karena itu, Kiai Ma'ruf menganggap bahwa Pancasila sudah tepat.

Dia juga mengimbau semua pihak tak mempersoalkan Pancasila.

BACA JUGA: Ulama Indonesia Tidak Akan Mengubah Pancasila

"Para pendiri bangsa sudah sepakat menggunakan Pancasila sebagai falsafah kebangsaan kita. Terbukti dengan Pancasila kerukunan bangsa yang majemuk ini bisa terjaga. Jadi jangan persoalkan Pancasila lagi," tutur ketua MUI itu.

Kiai Ma'ruf juga meminta para ulama dan tokoh lintas agama yang hadir dalam pertemuan itu tidak memberi ruang untuk kelompok radikal.

Pasalnya, kelompok radikal adalah ancaman bagi kerukunan berbangsa dan bernegara.

"Kalau diberi ruang, kelompok radikal akan jadi ancaman. Sebaiknya jangan diberi ruang," ujar Kiai Ma'ruf.

Sementara itu, tokoh Konghucu Sofyan Yosadi juga mengakui kerukunan antarumat beragama di Sulut tercipta dengan baik.

Dia pun berterima kasih kepada para tokoh NU, khususnya Abdurahman Wahid yang memperjuangan tempat bagi umat Konghucu.

"Di Sulawesi Utara, kami (Konghucu) juga merasa terlindungi. Semoga di daerah lain juga," ujar Sofyan.

Sementara itu, Pendeta Flore Monigirlaoh mengungkapkan, kerukunan umat beragama di Sulut bisa terjaga karena warga memegang motto semua saudara.

"Motto itu yang kami pegang teguh sehingga kerukunan umat beragama bisa terjaga di sini," katanya.

Umat kristen yang merupakan kelompok mayoritas di Sulut juga mengedepankan toleransi yang tinggi.

Bahkan, kata Pendeta Flore, ada perkampungan muslim yang berada persis di depan gereja.

"Komunikasi kami dengan para ulama, habib di sini juga sangat baik," ujar Flore.

Di sisi lain, Sekjen Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) Hery Haryanto Azumi juga mengapresiasi pertemuan tokoh lintas agama dengan Olly.

Menurut Hery, Sulut akan menjadi contoh bagi daerah lain tentang menjaga kerukunan antarumat beragama.

"Jika semua daerah bisa seperti ini, saya yakin kerukunan umat beragama akan tercipta dengan baik. Misalnya di Aceh yang mayoritas muslim memberikan ruang toleransi kepada yang minoritas," kata wasekjen PBNU itu. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PSK Berlomba Menghafal Pancasila, Beginilah Hasilnya


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler