jpnn.com, NIAS BARAT - Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan jalan lingkar kepulauan Nias yang menghubungkan dua kabupaten, Nias Barat dan Nias Utara.
Menurut Wakil Bupati Nias Barat Era Era Hia, sampai saat ini pembangunan ruas jalan lingkar tersebut baru terbangun 7 km dan 1 jembatan. Masih ada 16 km lagi yang belum terbangun dan 8 jembatan.
BACA JUGA: Wabup Era Ungkap Dampak Outsourcing Honorer, Mengerikan!
"Kunjungan kerja Presiden hari ini.(6/7) di Kabupaten Nias Barat memastikan bahwa paling lambat 2024 proyek yang menghubungkan Nias Barat dan Nias Utara selesai dibangun," kata Wabup Era kepada JPNN.com, Rabu (6/7).
Ke depan, lanjutnya, pembangunan jalan tersebut akan berdampak pada perekonomian masyarakat Kabupaten Nias Barat dan Nias Utara.
BACA JUGA: Wabup Majene: Infrastruktur Terbangun dengan Baik di Era Jokowi
Era menambahkan, Pemkab Nias Barat telah menyampaikan beberapa keluhan kepada Presiden, antara lain pembangunan jalan yang menghubungkan Nias Barat dan Nias Selatan maupun yang menghubungkan Nias Barat dengan Kota Gunung Sitoli telah mengalami kerusakan berat akibat kurangnya perhatian Pemprov Sumut selama ini.
"Jika memungkinkan agar jalan tersebut dijadikan jalan nasional supaya ada penanganan serius pemerintah pusat," ujar Wabup Era.
BACA JUGA: Pengamat Menilai Langkah Anies Temui Jokowi Bahas Honorer Politis, tetapi Tak Buruk
Wabup Era mengungkapkan masalah lainnya, yaitu listrik yang selalu mati setiap hari, bahkan masih terdapat beberapa wilayah di Nias Barat belum terlayani PLN.
Masalah lain adalah pembangunan sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata yang menjadi sektor unggulan di Nias Barat, serta masalah air bersih
Selain meninjau proyek infrastruktur tersebut, Jokowi juga mengunjungi Pekan Mandrehe Kabupaten Nias Barat dan membagi bantuan sosial (Bansos) berupa bantuan modal kerja dan bantuan langsung tunai.
Kedatangan Presiden Joko Widodo disambut Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu dan Wabup Era Era Hia bersama ribuan masyarakat Nias Barat lainnya yang telah menanti sejak pagi hari. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad