Kunjungi Nias, Menteri Muhadjir Terkejut soal Bocah Stunting Berayah Perokok

Selasa, 16 Maret 2021 – 22:44 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy saat berdialog dengan ibu-ibu di Kabupaten Nias Utara. Foto: Humas Kemenko PMK

jpnn.com, NIAS UTARA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memuji upaya penanganan gangguan tumbuh kembang atau stunting di Kabupaten Nias Utara.

Menurut dia, koordinasi tingkat daerah untuk menangani stunting di salah satu kabupaten di Sumatera Utara itu sudah berjalan baik. 

BACA JUGA: Menko PMK: Remaja Anemia Berpotensi Lahirkan Bayi Stunting

"Untuk lepas dari masalah stunting butuh perjuangan keras," kata Menko Muhadjir saat kunjungan kerja di Nias Utara, Sumatera Utara, Selasa (16/3).

Kepulauan Nias merupakan salah satu wilayah dengan prevalensi stunting yang tinggi di Sumut. Salah satu daerah di Kepulauan Nias yang memiliki prevalensi stunting cukup tinggi ialah Kabupaten Nias Utara.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Tunjuk BKKBN Pimpin Percepatan Penurunan Stunting

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 memperlihatkan prevalensi stunting di Nias Utara mencapai 45,5 persen.

Muhadjir mengharapkan permasalahan stunting di wilayah yang tergolong daerah tertinggal itu segera teratasi.

BACA JUGA: Muhadjir Effendy dan Doni Monardo Sempat Kebingungan, Itu Tidak Mungkin

"Mudah-mudahan makin surutnya kasus stunting di Nias Utara bisa membuat Indonesia lepas dari masalah stunting," ucap Menteri Muhadjir.

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu juga berdialog dengan para ibu yang memiliki anak stunting. Dalam dialog itu Muhadjir mengingatkan para ibu memberikan makanan bergizi, seperti telur dan ikan laut yang mudah didapatkan di Nias.

Namun, Muhadjir terkejut begitu mengetahui ayah dari anak stunting rata-rata perokok. Spontan, mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu meminta para ayah dengan anak stunting  berhenti merokok.

"Sebaiknya alihkan uang rokok untuk memenuhi kebutuhan gizi anak," kata tokoh Muhammadiyah itu.(esy/jpnn)

 

 

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler