Kunjungi Pasar Baru Balikpapan, Ganjar Beber 3 Strategi Stabilkan Harga Bahan Pokok

Selasa, 05 Desember 2023 – 11:05 WIB
Capres Ganjar Pranowo mengunjungi Pasar Baru Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (5/12). Foto: Tim media Ganjar

jpnn.com, BALIKPAPAN - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengunjungi Pasar Baru Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (5/12).

Capres dari pasangan Cawapres Mahfud MD itu menemui pedagang pasar untuk mendengarkan aspirasi dari mereka.

BACA JUGA: Masyarakat Palu: Bagi Kami, Pak Ganjar Itu Pahlawan

Kedatangan Ganjar membuat pedagang dan pengunjung pasar menjadi heboh.

Warga dan pedagang langsung meneriakkan namanya dan mengarahkan kamera handphone ke arah Ganjar yang baru turun dari mobil.

BACA JUGA: Stafsus Presiden Jokowi: Jangan Lupa Pilih Pak Ganjar, Ya

Banyak dari pedagang yang mengeluhkan harga bahan pokok yang meroket. Mulai dari beras, sayur mayur hingga telur.

Salah satunya Hatini, seorang pedagang sayur mayur di Pasar Baru.

BACA JUGA: Blak-blakan Eks Ketua KPK: Jokowi Pernah Berteriak Agar Kasus Setnov Dihentikan

Hatini mengatakan harga cabai dan sejumlah komoditi sayur mengalami kenaikan beberapa waktu terakhir.

"Harga cabai naik, pak. Bawang putih naik harga kotor Rp 545.000 satu karung," katanya di hadapan Ganjar.

Menurut Hatini, kenaikan harga membuat pedagang sulit untuk menjual ke pembeli. Selain itu, masyarakat juga tidak menjangkau untuk membeli.

"Kami minta ada kestabilan harga bahan pokok. Kalau pedagang mintanya itu, pak," ujarnya.

Sementara itu, Ganjar mengatakan bahwa dirinya telah berkeliling dan berkunjung ke pasar-pasar tradisional di sejumlah daerah di Indonesia.

Menurutnya, harga bahan pokok sekarang memang harus mendapat perhatian.

"Maka, kontrol saya kira penting seperti TPID kemudian memastikan jumlah pasokan. Ya, mereka berharap segera dilakukan penurunan harga ini," ujarnya.

Capres berambut putih itu menambahkan untuk menjaga stabilisasi harga bahan pokok bisa dilakukan dengan tiga strategi, di antaranya dari sisi hulu harus memperbaiki produksi menggunakan teknologi dan data yang tepat.

"Budi daya juga harus menggunakan teknologi yang baik," lanjutnya.

Kedua, kata Ganjar, sarana produksi pertanian serta bantuan sarana produksi harus bagus, dan yang ketiga Bulog harus mengambil alih dan membuat sistem logistik daerah.

"Sehingga jauh lebih pendek untuk bisa mengendalikan itu," katanya. (jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berikut Identitas 7 Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi, 3 Orang Meninggal


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler