jpnn.com, CIANJUR - Bacapres Anies Baswedan memulai kunjungannya ke Cianjur, Jawa Barat dengan mendatangi Pasar Induk Cianjur, Kamis (21/9).
Baru turun dari mobil, ia diberondong keluhan dan curhat sejumlah pedagang, pengelola pasar, hingga warga atau konsumen.
BACA JUGA: Prabowo Punya Basis Massa Kuat di Jabar, Anies-Cak Imin Sulit Mengalahkan
“Kami ingin perubahan signifikan, Pak,” kata pengelola pasar, Ujang Koswara.
Selama ini, ujarnya, masyarakat tahunya pasar milik pemerintah. Namun, pengelola pihak swasta.
BACA JUGA: Jubir Anies: Sektor Jasa Jadi Kunci di 14 Kota Penggerak Ekonomi
“Untuk operasional kami harus memungut iuran ke pedagang Rp 3.000 per hari. Dana itu yang kami pakai untuk gaji karyawan dan perbaikan fasilitas pasar,” kata Ujang.
Dengan kondisi seperti ini, lanjutnya, pasar mengalami kesulitan untuk berkembang.
BACA JUGA: 3 Capres Beradu di UGM, Pakar: Gagasan Anies Lebih Segar, Menawarkan Kebaruan
Berjalan menyusuri kios demi kios, Anies dicegat Dadang, seorang pedagang daging yang mengeluhkan kios yang makin sepi, karena daya beli masyarakat menurun.
“Saya usul bansos PKH (Program Keluarga Harapan, Red.) tak lagi berupa sembako, tapi uang. Biar warga belanja ke kami,” kata Dadang.
Sambil mendenger keluh kesah warga, sejumlah pedagang dan konsumen teriak histeris, “Hidup Pak Anies!”, “Pak Anies Presiden.”
Di sebuah kios kelontong, Anies disuguhi sepaket gula aren oleh pedagangnya, Dede.
“Hanya bingkisan aja. Tapi nanti kalau jadi presiden, Pak Anies harus bayar,” katanya. Anies pun tersenyum.
Dalam kunjungannya ke pasar, Anies mengatakan ingin belanja masalah dan menyelami berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat.
“Insyaallah kita akan melahirkan kebijakan-kebijakan yang berkeadilan, memberikan kesetaraan kesempatan untuk hidup lebih sejahtera,” ujarnya. (jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : JPNN.com