Kunjungi Proyek Gas JTB, Menteri Arifin Tasrif Semangati Tim Menuju Fase Produksi

Kamis, 28 Juli 2022 – 21:49 WIB
Proyek pengembangan lapangan gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang tengah mempersiapkan diri memasuki proses gas-in di Desa Bandungrejo, Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur. Foto: Dokumentasi Pertamina

jpnn.com, BOJONEGORO - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif kembali mengunjungi proyek pengembangan lapangan gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang tengah mempersiapkan diri memasuki proses gas-in di Desa Bandungrejo, Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (28/7).

Kedatangan Menteri Arifin Tasrif kali ini memberikan semangat kepada tim yang tengah melakukan akselerasi penyelesaian proyek JTB.

BACA JUGA: Pertamina Jadikan Digitalisasi Tulang Punggung Perusahaan Secara Terintegrasi

Menteri Arifin Tasrif juga mendapatkan penjelasan terkait project yang beberapa waktu ke depan akan memasuki fase produksi.

Untuk itu, dia mengharapkan kepada tim JTB lebih bersemangat merampungkan pekerjaan ini.

BACA JUGA: Pertamina Dukung Percepatan Pemulihan UMKM Setelah Pandemi Covid-19

Kunjungan Menteri Arifin Tasrif ini merupakan kali kedua selama pandemi untuk melihat langsung pembangunan JTB yang merupakan proyek strategis nasional (PSN) dari sektor energi.

Sebelumnya, pada April 2021 saat pandemi gelombang kedua mengalami kenaikan, Arifin Tasrif juga menyempatkan untuk mengecek langsung progres JTB.

BACA JUGA: Pertamina Sukses Bangun Sistem Operasional Digital Shared Services

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati yang mendampingi kunker Menteri ESDM menegaskan optimistis dengan rencana Gas on Stream (GoS) pada proyek ini dapat terealisasi beberapa saat lagi.

"Sekarang ini hanya tinggal menunggu persiapan gas-in saja, untuk kemudian dilanjutkan dengan commissioning start up," kata Nicke.

Dia menjelaskan gas-in adalah pengaliran gas dari sumber sumurnya menuju Gas Processing Facilities (GPF) untuk diolah sebelum memasuki tahap on stream.

Nicke juga menyampaikan tren harga minyak dan gas dunia yang tengah tinggi seperti saat ini tentu produksi migas akan memberikan pemasukan yang besar bagi negara.

"Setelah memasuki produksi gas nanti, gas JTB akan memberikan peningkatan produksi gas nasional, dan harga gas yang sedang tinggi seperti hari ini tentu ini memberikan kontribusi besar untuk pendapatan negara," terangnya.

Selama kunjungan, rombongan diterima oleh Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Awang Lazuardi, dan Pjs General Manager Gas Project JTB Ruby Mulyawan, beserta jajaran manajemen PEPC.

Sebelum melihat secara langsung fasilitas produksi di GPF, rombongan mendapatkan pemaparan dari manajemen PEPC terkait persiapan gas-in serta beberapa aspek teknis terkait penyelesaian proyek JTB.

Selain itu, termasuk aspek HSSE yang saat ini telah mencapai 56 juta lebih jam selamat.

Proyek JTB adalah PSN dengan Capital expenditure (Capex) mencapai USD 1,5 miliar yang diproyeksikan menjadi salah satu calon penghasil gas terbesar di Indonesia.

Produksi sales gasnya mencapai 192 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).

Dari jumlah tersebut, 100 MMSCFD telah dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik PT PLN.

Pasokan gas dari JTB diharapkan segera dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan listrik, industri terutama pupuk, serta industri lainnya, seperti keramik dan petrokimia di beberapa wilayah yang ada di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah melalui transportasi pipa gas Gresik-Semarang.

Selain Dirut Pertamina Nicke Widyawati, turut mendampingi kunjungan Menteri ESDM Arifin Tasrif, yaitu Dirjen Migas Tutuka Ariadji, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dan Direktur Utama Subholding Upstream Pertamina Budiman Parhusip. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler