jpnn.com, JAKARTA - Komisi III DPR melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Utara (Sumut).
Kunker komisi yang membidangi hukum, HAM, dan keamanan kali ini merupakan bagian dari kegiatan pengawasan mitra kerja di wilayah Sumut.
BACA JUGA: Siapa Tokoh yang Dilirik PKS untuk Pilpres 2024? Habib Aboe Bilang Begini
"Beberapa isu penting saya sampaikan kepada para mitra kerja," kata anggota Komisi III DPR Habib Aboe Bakar Al Habsy, Selasa (8/3).
Salah satu yang menjadi sorotan ialah soal penanganan narkoba. Habib Aboe meminta Badan Narkotika Nasional lebih giat dalam memberantas jaringan peredaran ilegal yang ada di Sumut.
BACA JUGA: Erfadi Tewas saat Demonstrasi Menolak Tambang, Komisi III Bakal Cecar Kapolri
Selain itu, BNN juga harus mengajak berbagai pihak di Sumut bekerja sama. Hal itu mengingat Sumut ini menempati posisi pertama dalam peredaran narkoba," ungkap Habib Aboe.
Selain BNN, Komisi III DPR juga mendorong Polda Sumut agar mengambil peran dalam pemberantasan narkoba ini.
BACA JUGA: SDR Desak Kapolri Berantas Pemain Batu Bara Spanyol di Kaltim
"Saya meminta polisi aktif menggelar operasi di tempat hiburan yang dicurigai menjadi tempat peredaran narkoba," kata ketua Mahkamah Kehormatan DPR itu.
Pada sisi lain, pihaknya juga mengingatkan para penegak hukum agar mengikuti prosedur penanganan perkara sesuai aturan hukum.
"Misalnya saja adanya tahanan yang meninggal di Polsek Medan Kota, itu seharusnya tidak boleh terjadi," ungkap dia.
Habib Aboe yang juga sekretaris jenderal (sekjen) PKS ini memberikan dukungan kepada Kejaksaan Tinggi Sumut untuk menuntaskan adanya dugaan korupsi hingga Rp 39,5 miliar pada salah satu bank plat merah.
"Kami dorong kajati agar tidak menyerah menghadapi sulitnya proses penyelidikan," ungkap dia.
Selain itu, Komisi III DPR juga memberikan dukungan dibentuknya tim antimafia tanah oleh Kejati Sumut.
"Kami dorong agar tim ini bisa melibas mafia tanah yang bekaitan dengan kasus korupsi," pungkas Habib Aboe Bakar Al Habsy. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy