jpnn.com, JAKARTA - Sebuah penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Geriatric Psychiatry, meneliti efek suplemen curcumin yang mudah diserap pada kinerja memori otak.
Ditemukan dalam kunyit, kurkumin telah terbukti memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan dalam penelitian laboratorium.
BACA JUGA: 4 Resep Sehat ala Nenek
Kurkumin juga menjadi salah satu alasan bahwa warga lanjut usia di India memiliki prevalensi penyakit Alzheimer yang lebih rendah dan kinerja kognitif yang lebih baik dibandingkan negara lain.
"Bagaimana persisnya kurkumin memberi efeknya tidak pasti, tapi mungkin karena kemampuannya untuk mengurangi peradangan otak, yang dikaitkan dengan penyakit Alzheimer dan depresi berat," kata Gary Small, dari University of California, Los Angeles (UCLA ) di Amerika, seperti dilansir laman India Times.
BACA JUGA: Ketahuilah, Manfaat Kunyit untuk Kesehatan
Selama 18 bulan, 30 sukarelawan menjalani tomografi emisi positron atau pemindaian PET, untuk menentukan tingkat amiloid dan tau di otak mereka.
Orang-orang yang mengonsumsi curcumin mengalami perbaikan signifikan dalam ingatan dan kemampuan perhatian mereka.
Dalam tes ingatan, orang yang mengonsumsi kurcumin meningkat 28 persen selama 18 bulan.
Mereka yang mengonsumsi kurkumin juga mengalami perbaikan dalam mood.
Pemindaian PET otak mereka menunjukkan sinyal amyloid dan tau yang jauh lebih sedikit di amigdala dan hipotalamus daripada mereka yang menggunakan plasebo.
Amigdala dan hipotalamus adalah daerah otak yang mengendalikan beberapa memori dan fungsi emosional.
Empat orang mengonsumsi curcumin dan dua mengambil plasebo, mengalami efek samping ringan seperti sakit perut dan mual. (fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany