Kuota BBM Subsidi Terancam Jebol

Selasa, 06 September 2011 – 04:29 WIB

JAKARTA – Tingginya konsumsi BBM bersubsidi terus memicu kekhawatiranBahkan, setelah pemerintah dan DPR bersepakat menambah kuota dalam APBNP 2011, konsumsi BBM bersubsidi diprediksi masih bakal jebol.

Anggota Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Adi Subagyo Subono menyatakan, jika konsumsi tinggi tidak dikendalikan, kuota BBM bersubsidi yang ditetapkan 40,49 juta kiloliter (kl) bakal jebol

BACA JUGA: HPM Ganti Komponen Honda

’’Realisasinya bisa tembus 41,80 juta kl,’’ ujarnya, Senin (5/9).

Sebagaimana diwartakan, kuota BBM bersubsidi dalam APBN 2011 yang awalnya dipatok 38,59 juta kl akhirnya ditambah menjadi 40,49 juta kl pada APBNP 2011
Penambahan itu ditujukan untuk mengantisipasi tren konsumsi BBM bersubsidi yang terus merangkak naik.

Menurut Adi, saat ini, nasib kuota BBM bersubsidi bergantung pada keputusan pemerintah

BACA JUGA: IRES Desak BPK Audit TPPI

Apakah akan memberlakukan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi mulai triwulan IV (Oktober) tahun ini atau tidak
’’Jika tidak dilakukan pembatasan, konsumsi premium dan solar akan melampaui kuota,’’ tegasnya.

Jika kuota jebol, konsekuensinya, pemerintah harus menanggung dana subsidi yang lebih besar

BACA JUGA: Bursa Tergantung Angka Inflasi

Berdasar kalkulasi BPH Migas, konsumsi premium diperkirakan mencapai 25,48 juta kl, melampaui kuota 24,54 juta klAda pun konsumsi solar diperkirakan 14,54 juta kl, melampaui kuota 14,15 juta klSementara itu, konsumsi minyak tanah mencapai 1,76 juta kl atau di bawah kuota 1,80 juta kl karena adanya program konversi ke elpiji.

Kekhawatiran bakal terlampauinya kuota BBM bersubsidi itu bisa menjadi kenyataanSebab, pemerintah memberikan sinyal bahwa program pembatasan atau pengaturan konsumsi BBM bersubsidi belum diberlakukan tahun ini’’Sampai akhir tahun ini, kami masih melakukan tahap uji coba,’’ ujar Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita HLegowo

Sementara itu, VP Komunikasi PT Pertamina Mochamad Harun menuturkan, konsumsi BBM bersubsidi di hampir semua daerah melampaui kuota’’Apalagi, saat arus mudik dan balik, konsumsi BBM di daerah dan jalur mudik sangat tinggi,’’ ungkapnya.

Berdasar data Pertamina, Surabaya dan sekitarnya masih menjadi daerah dengan konsumsi BBM tertinggi selama LebaranTercatat, pada 4 September, depot Surabaya menyalurkan 5.248 kl BBM atau 12 persen di atas rata-rata kuota harianWilayah kedua dengan konsumsi terbesar adalah Semarang dan sekitarnya yang mencapai 3.080 kl per hari atau 11 persen di atas kuota.

Harun menambahkan, hingga 4 September, total realisasi penyaluran BBM secara nasional sudah mencapai 27.613.326 kl yang terdiri atas premium (16.880.744 kl), solar (9.519.346 kl), dan minyak tanah (1.213.236 kl)’’Dengan realisasi itu, konsumsi premium sudah 1,8 persen di atas kuota harian dan solar 0,1 persen di atas kuota, sedangkan konsumsi minyak tanah 0,4 persen di bawah kuota,’’ jelasnya(owi/c5/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Selama Lebaran, Pergerakan Uang Capai Rp61 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler