Bursa Tergantung Angka Inflasi

Selasa, 06 September 2011 – 01:30 WIB

JAKARTA - Debut Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pasca-libur lebaran berjalan positifItu seiring agresivitas pelaku pasar yang mengambil opsi beli

BACA JUGA: Selama Lebaran, Pergerakan Uang Capai Rp61 Triliun

Mereka aseakan mengabaikan gejolak bursa global yang rata-rata menghuni zona merah.

Fluktuasi market global tersebut sejatinya telah terpetakan sebelumnya
Sebab, gejolak itu mendera bursa Amerika Serikat (AS) dan Eropa di saat-saat bursa domestik libur

BACA JUGA: Infrastruktur Angkutan Laut Perlu Perhatian Lebih

Pada saat bursa domestik di buka, investor memilih masuk pasar dengan ekspektasi mengail keuntungan dikemudian hari


"Investor melihat secara berbeda kondisi market

BACA JUGA: DPR akan Panggil TPPI, Minta Batalkan Restrukturisasi

Mereka cukup cerdas dalam memilih saham yang tahan goyangan rumor dan koreksi," ungkap Yuganur Wijanarko, Senior Research PT HD Capital Tbk, di Jakarta, Senin (5/9).

Dalam perdagangan kemarin, situasi market regional memang tidak berkutikDi mana mayoritas berada di zona merah; Indeks Komposit Shanghai turun 49,54 poin (1,96 persen)ke level 2.478,74Indeks Hang Seng terperosok 596,51 poin (2,95 persen) ke level 19.616,40Indeks Nikkei 225 melemah 166,28 poin (1,86 persen) ke level 8.784,46Indeks Straits Times jatuh 76,12 poin (2,68 persen) ke level 2.766,97Sebaliknya, Indeks justru melaju 24,441 poin (0,63 persen) ke level 3.866,172 dan Indeks LQ 45 naik 6,715 poin (0,99 persen) ke level 682,970 pada penutupan perdagangan, Senin (5/9).
 
Meski begitu, Yuganur memperingatkan investorDalam perdagangan hari setidaknya investor harus memerhatikan data BI Rate yang diprediksi akan dipertahankan menyusul keluarnya data inflasi Agustus”Data inflasi Agustus sedikit di atas bulan sebelumnya,” tukasnya.

Karenanya, Yuganur memerkirakan pada perdagangan hari ini indeks akan bergerak di kisaran support 3.830 – 3.750 – 3.650, dan resistance 3.950 – 4.020 – 4.125Saham layak beli di antaranya ENRG, BKSL, ASII, dan BBRI.

Sementara Jeff Tan, Analis Sinarmas Sekuritas, menyampaikan analisa terbalikDalam ramalannya, secara teknikal indeks akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah pada kisaran 3835-3906Saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain TLKM, BBCA, SMGR, UNTR

Sementara itu frekuensi transaksi perdagangan kemarin mencapai 121.369 kali pada volume 4,128 miliar lembar saham senilai Rp 6,087 triliunSebanyak 104 saham naik, sisanya 129 saham turun, dan 75 saham stagnanTransaksi investor asing cukup aktif melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 59,776 miliar di seluruh pasar.

Saham-saham yang naik signifikan (top gainers) di antaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.650 ke Rp 67.800, United Tractor (UNTR) naik Rp 800 ke Rp 24.400, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 600 ke Rp 55.600, dan HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 500 ke Rp 31.500Saham-saham yang turun cukup dalam (top losers) antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.600 ke Rp 11.500, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 600 ke Rp 42.500, Indomobil (IMAS) turun Rp 250 ke Rp 10.950, dan Fast Food (FAST) turun Rp 250 ke Rp 9.450(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2012, Bangun Bandara di Majalengka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler