Kuota Bisa Tambah, Honor Tanda Tanya

Jumat, 21 Februari 2014 – 05:32 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pelatnas Asian Games 2014 ini bakal banyak diwarnai pelatih asing. Itu terjadi jika memang nantinya Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) benar-benar berani membuka pintu pelatih asing selebar-lebarnya. Tidak membatasi berapa jumlah cabor yang dapat menggunakan jasa pelatih impor.

 

Sesuai dengan keputusan awal sebelumnya, Satlak Prima hanya memberikan jatah 20 pelatih dari luar negeri untuk pelatnas Asian Games. Artinya, dengan jumlah cabor pelatnas Asian Games yang mencapai 21 cabor, maka semuanya mendapatkan pelatih asing. Tanpa ada prioritas cabor potensi medali.

BACA JUGA: Percaya Mistis, Pakai Pesawat yang Sama

Tidak seperti kala pelatnas Asian Games 2013 lalu. Dari total keseluruhan 25 pelatih asing yang diusulkan, hanya tujuh di antaranya yang diberikan lampu hijau.

BACA JUGA: Izin Laga Persib v Persija Belum Terbit

"Untuk Asian Games ini, dari Kementerian (Kemenpora, Red) mengalokasikan 20, tapi kami inginnya lebih dari itu. Sejauh itu memang diperlukan," ujar Ketua Satlak Prima, Suwarno.

Dalam pelatnas SEA Games lalu, ketujuh cabor yang bisa menggunakan pelatih asing dari Satlak Prima itu di antaranya tinju, wushu, judo, layar, tenis meja, angkat besi, dan catur.

BACA JUGA: Persib Belum Pastikan Nasib Fahad

Sedangkan dua cabor lain yang menggunakan pelatih asing di luar jatah Satlak Prima adalah dayung (rowing dan canoeing) dan atletik.

Menurut Warno -sapaannya- berapa pun jumlahnya akan bergantung dari permintaan masing-masing pengurus induk tiap cabor. Tak ada patokan satu cabor menggunakan satu pelatih asing. Hanya, untuk ini dia meminta pelatih asing yang diajukan pun harus benar-benar punya qualified dalam kepelatihannya.

Optimalisasi kinerja dan waktu melatihnya juga diperhatikan. "Ingat, harus pelatih yang punya kualitas tinggi, jangan yang gitu-gitu saja. Melatihnya pun harus sejak awal pelatnas dimulai, tidak malah baru melatih atlet begitu pelatnas akan berakhir dan cabor bersiap berangkat ke Incheon," ungkapnya.

Hanya, walaupun membuka peluang tambahan kuota pelatih asing, Satlak Prima belum sampai ke pembahasan terkait anggaran penggajiannya. Apakah dibayar di muka seperti keinginan dari cabor-cabor, atau malah kembali dibayar di akhir setelah Asian Games. "Kalau untuk itu, Satlak tidak punya wewenang. Itu sudah jadi ranah Kementerian," imbuhnya.

Melihat pelatnas SEA Games lalu, jatah gaji untuk tujuh pelatih asing masing-masing sebesar USD 2500 hingga USD 3 ribu untuk tiap bulannya. Lalu, untuk cabor di luar jatah Satlak Prima, gaji pelatih asingnya bisa mencapai di kisaran USD 4 ribuan. Jumlah yang tidak sedikit apabila harus kembali ditanggung pengurus cabor.

Secara terpisah, pihak Kemenpora melalui Deputi IV Bidang Peningkatan dan Prestasi Olahraga Kemenpora, Djoko Pekik Irianto menyebut penggunaan pelatih asing penggajiannya akan lebih menyesuaikan pada mekanisme di Anggaran Pengeluaran Belanja Negara atau APBN.

"Tetapi, kami pun masih mengharapkan peran aktif dari PB/PP cabor untuk mengatasinya," pungkasnya. (ren)

 

 


    

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Erick Thohir: 90 Persen Vidic ke Inter Milan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler