BACA JUGA: Kaukus Perempuan Tolak Revisi UU Pemilu
“Memang sangat berbeda bila dibandingkan dengan parlemen kitaMenurut politisi PDIP itu, pertemuan berlangsung hangat dan interaktif
BACA JUGA: Muchdi Tuding Pengadilan Tidak Independent
Dari parlemen Swedia rombongan berjumlah 5 orang dan dipimpin oleh Kerstin EngleShidarto mengungkapkan bahwa di Swedia, kondisi perempuan terjun ke dunia politik sudah berjalan dari tahun 70-an, sementara di Indonesia pemenuhan 30 persen baru mulai berjalan tahun depan
BACA JUGA: Agung Laksono Yakin Lolos ke Senayan
Oleh sebab itu, parlemen Swedia sangat mendorong untuk terpenuhinya kuota 30 persen itu.Perempuan di Indonesia belum banyak yang mau terjun ke dunia politik, karena mereka lebih senang berkecimpung di dunia bisnisKata Shidarto, masih perlu waktu untuk membuat perempuan di Indonesia happy berkarir di dunia politik dan menjadi anggota parlemen“Kita harus mendorongnya,” kata Shidarto.(eyd)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemilu, Dialog dan Respon Menentukan
Redaktur : Tim Redaksi