Kurang Perhatian, Marbut Masjid Mengaku Dibacok dan Disekap

Rabu, 28 Februari 2018 – 19:54 WIB
Masjid. Ilustrasi Foto: ZEPI ALAYUBI/JPG/dok.JPNN.com

jpnn.com, GARUT - Kabar pembacokan dan penganiayaan seorang marbut masjid di Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat yang sempat viral, ternyata palsu. Korban bernama Uyu Ruhyana berbohong ke polisi.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Umar Surya Fana mengatakan, awalnya mereka mendapat kabar salah satu marbut Masjid Al-Istiqomah dikeroyok lima orang dan disekap.

BACA JUGA: Pak Darmin Sebut Perry Warjiyo Figur Tepat untuk Pimpin BI

“Laporannya pagi sekitar pukul 04.20 WIB, saksinya adalah Agus dan Dedeh yang kebetulan melaksanakan salat subuh di masjid itu,” kata Umar, Rabu (28/2).

Ketika ditemukan saksi, tangan korban dalam keadaan terikat mukena, mulut tertutup serban, kaki terikat dan kursi dalam keadaan patah,” urai Umar.

BACA JUGA: Bahas MD3 dan KUHP, Jokowi Undang Pakar Hukum ke Istana

Kemudian siangnya tim dari Polda Jabar datang dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Dari pemeriksaan kata Umar tidak ditemukan luka sedikit pun pada tubuh korban. “Padahal dia mengaku dikeroyok lima orang,” tambah mantan Kapolres Metro Bekasi ini.

Lalu berdasar keterangan saksi di sekitar masjid, tidak ditemukan adanya suara keributan atau orang masuk masjid di malam harinya. “Kami temukan pada baju robekan dengan sengaja bukan akibat dari benda tajam,” tambah Umar.

BACA JUGA: Disebut Layak Dampingi Jokowi, Prof Mahfud Menjawab Santai

Umar mengatakan, ketika diperiksa lebih lanjut, korban mengakui apa yang dia lakukan hanyalah rekayasa. “Adapun motifnya masalah ekonomi, korban selaku marbut masjid tidak ada yang memperhatikan,” sambung Umar.

Menurut Umar, korban mengeluh karena penghasilan per bulan hanya Rp 125 ribu. “Sementara motif lain masih kami dalami, apa ada yang menyuruh atau tidak,” tandas Umar. (mg1/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bareskrim Sigi Donatur dan Pengguna Muslim Cyber Army


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler