jpnn.com, JAKARTA - Bareskrim Polri tak hanya mengusut kelompok Muslim Cyber Army (MCA) yang getol menebar hoaks dan ujaran kebencian di media sosial. Kini, polisi juga menelusuri dugaan tentang pihak-pihak yang menggunakan jasa MCA.
“Ini kami dalami siapa yang order, adakah kaitannya dengan ormas atau organisasi apa pun. Beri kami waktu,” kata Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Brigjen Fadil Imran, Rabu (28/2).
BACA JUGA: MCA Punya Grup di Facebook, Anggotanya Sudah Ratusan Ribu
Selain itu, Bareskrim Polri juga menyigi penyokong dana bagi MCA. Fadil menduga ada donator di balik MCA.
“Sekarang belum diketahui, tim analisis sedang mendalami, baik dari siapa yang menyuruh dan dari mana mendapat modal,” imbuh dia.
BACA JUGA: Muslim Cyber Army Minta Maaf ke Seluruh Warga Indonesia
Jenderal Polri berbintang satu itu menegaskan, kelompok MCA berbeda dengan Saracen yang sebelumnya telah diungkap Polri pada 2017. Menurutnya, MCA justru lebih masif ketimbang Saracen.
“Ini tidak seperti Saracen, tapi secara sistematis jumlahnya banyak. Peran (anggota, red) ada, pembagiannya juga beda,” tegasnya.(mg1/jpnn)
BACA JUGA: Ada Syarat Khusus untuk Gabung Muslim Cyber Army
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Cara Kerja Admin Grup WA Muslim Cyber Army
Redaktur : Tim Redaksi