Kurang Persiapan, Prabowo Dinilai Emosional Ditanya JK

Selasa, 10 Juni 2014 – 14:57 WIB
Prabowo Subianto (kiri) bersama Jusuf Kalla pada debat capres perdana yang digelar di Balai Sarbini Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (9/6). JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Debat calon presiden (capres) sesi pertama, telah berlangsung di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (9/6) malam. Salah satu yang paling banyak mengundang tanggapan adalah saat calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla (JK) memberi Prabowo Subianto pertanyaan seputar Hak Asasi Manusia (HAM).

Menurut pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Ari Dwipayana, Prabowo tidak siap mengikuti debat capres. Hal itu terlihat dari jawaban Prabowo yang sering tidak sesuai pertanyaan.

BACA JUGA: Cari Masukan, Menteri Agama Datangi KPK

"Jawaban Prabowo melebar. Terlihat Prabowo tidak fokus dan emosional," ujar Ari Dwipayana, saat dihubungi di Jakarta, Selasa (10/6).

Pertanyaan JK, seputar HAM dianggap Ari bukanlah hal yang memojokkan. Tensi tinggi yang ditunjukkan Prabowo, kata dia, lebih banyak disebabkan karena mantan Danjen Kopassus itu tidak siap dengan pertanyaan soal HAM.

BACA JUGA: Ini Kata SBY soal Kisruh Pemecatan Prabowo

Jawaban Prabowo, ungkap Ari, justru akan menimbulkan rasa penasaran masyarakat untuk mengungkit kembali persoalan HAM masa lalu. Rasa penasaran itu harus digali dengan menghidupkan kembali komisi rekonsiliasi dan kebenaran. Model lain yang bisa digunakan adalah  peradilan HAM.

Ari juga memuji tanggapan Jokowi yang menyebut Prabowo terlalu bersemangat sehingga banyak pertanyaan yang tidak terjawab. Hal ini, kata Ari, membuktikan Prabowo tidak punya kemampuan menyimak pertanyaan.

BACA JUGA: Elektabilitas Prabowo Naik Pesat, Jokowi Masih di Atas

Pada debat capres tersebut, pasangan Prabowo-Hatta juga diberi kesempatan untuk bertanya ke Jokowi-JK. Pertanyaan tersebut, dinilai Ari, sangat gampang untuk dijawab.

"Pertanyaan Prabowo-Hatta kurang tajam. Ada dua pertanyaan dalam waktu pendek sehingga kurang menohok," terangnya.

Ari juga menilai performa Prabowo-Hatta dalam debat capres itu kurang dari sisi substansi. Hal itu terlihat ketika Prabowo-JK ditanya moderator soal  koalisi.

"Publik sudah bisa menilai karena mengikuti proses pembentukan  koalisi tenda besar. Koalisi diwarnai dengan power sharing," ungkapnya. (abu/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Politik Anggaran versi Jokowi Bisa Picu Disintegrasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler